Liputan6.com, Jakarta - Kondisi bursa saham berfluktuasi membuat manajemen PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memutuskan pelaksanaan penawaran umum terbatas/rights issue.
"Memang tunda pelaksanaan rights issue. RUPSLB direncanakan pada 27 Agustus 2015 menjadi 16 September 2015. Ini karena kondisi pasar saham fluktuaktif jadi diundur September," ujar Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Ki Syahgolang Permata, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/8/2015).
Advertisement
Meski pelaksanaan RUPSLB diundur, perseroan menyatakan tetap menawarkan porsi saham dengan jumlah sama. "Tidak ada perubahan untuk porsi saham. Ini memang diundar karena pasar berfluktuasi. Kami sudah melaporkan ke BEI dan OJK. Kami akan ikuti sesuai aturan," kata Ki Syahgolang.
Perseroan menawarkan 1,81 miliar saham ke publik. Jumlah itu 50,2 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan menawarkan harga rights issue Rp 1.510-Rp 2.400 per saham. Target dana yang akan diraup dari rights issue itu Rp 2,7 triliun-Rp 4,3 triliun.
Ki Syahgolang menuturkan, dana hasil rights issue digunakan untuk membangun light rail transit (LRT). Ia menambahkan, perseroan sedang menunggu keputusan Presiden untuk mengerjakan proyek tersebut. "Kalau pendanaan LRT itu berasal dari rights issue. Saat ini kami sedang menunggu Keppres yang diharapkan keluar dalam waktu dekat," kata Ki Syahgolang.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Adhi Karya Tbk naik 3,17 persen ke level Rp 1.790 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.523 kali dengan nilai transaksi Rp 47,8 miliar. (Ahm/Gdn)