Liputan6.com, Warsawa - Kekeringan panjang membuat sungai di Polandia menyusut hingga level paling rendah yang pernah terjadi di negeri itu. Akibat susutnya air sungai, tak disangka bangkai bersejarah terpendam di dalamnya, antara lain nisan-nisan Yahudi.
Bahkan, sebuah pesawat tempur milik Soviet bersama dengan jasad pilot di dalamnya serta artefak berusia 400 tahun. Penemuan ini adalah bukti kekerasan yang dialami Polandia pada abad ke-17 hingga ke-20.
Advertisement
Penemuan bersejarah itu terendam di Jembatan Poniatowski yang dihancurkan oleh Jerman pada 1944. Jembatan itu melintasi sunga Vistula di Warsawa, diperbaiki setelah perang berakhir.
"Sungai Vistula menyembunyikan banyak rahasia. Mereka ada di mana-mana," kata Jonny Danniels, kepala yayasan Yahudi 'From the Depths', kepada Guardian Rabu (26/8/2015). Karena kekeringan yang panjang yang dialami negeri itu, air sungai menyusut sehingga memunculkan bukti-bukti bersejarah.
Pihak berwajib yakin masih banyak peninggalan arkeologi lainnya yang terendam di dasar sungai liar yang dalam serta berair keruh di perairan Vistula. Namun, mereka kesulitan mencarinya.
Sungai Vistula mengalir sepanjang 1047 km dari pegunungan Beskidy hingga ke laut Baltik. Akibat kekeringan panjang, level air sungai berada di titik terendah selama 200 tahun terakhir.
Menurut kepala Museum, Zdzizlaw Leszczynski mengatakan, selain penemuan arkeologi, ditemukan juga penemuan pesawat Soviet bersama jenazah pilot di dalamnya. Kerangka pilot itu masih mengenakan seragam Soviet, parasut, jaket kulit, sepatu bot, sebuah pistol, dan radio komunikasi. Sejumlah amunisi berat juga ditemukan.
Bangkai pesawat Soviet ini merupakan saksi sejarah perang yang menghampiri Polandia pada 1939 hingga 1945. Jerman menyerang dari barat, Sovet dari timur. Pembunuhan Yahudi oleh Jerman sementara Polandia juga berperang melawan Soviet.
Leszczynski mengatakan, seorang saksi mata pernah melihat pesawat tertembak pada Januari 1945 dan terjatuh di sungai itu. Saat itu, militer Jerman mulai menyerah dan kembali ke Berlin, sementara pasukan Merah Soviet menyerang Polandia.
"Hingga saat ini, meskipun sungai menyusut, level air tidak membolehkan kami untuk mencari bukti-bukti lainnya. Lagi pula, tak ada yang mau menyelam ke air ini," kata Leszczynski.
Juru bicara kedutaan Rusia di Warsawa Valeria Perzhinskaya mengatakan, penemuan ini sangat penting, terutama dalam identifikasi pilot tersebut. Sekitar 600 ribu pasukan Soviet terbunuh saat perang dengan militer Jerman di teritori Polandia.
Sementara itu, penemuan lainnya yang berupa nisan kuno Yahudi yang diperkirakan berusia 400 tahun. Para arkeolog memperkirakan nisan itu sengaja dirusak dan dibuang ke sungai sebagai tanda kebencian Nazi kepada apa pun yang berbau Yahudi di Polandia.
Peninggalan lainnya yang tak kalah penting adalah batu marmer berukir yang dipercaya berasal dari abad ke-17 saat Swedia mengokupasi Polandia.
"Sekarang kita punya bukti, bahwa pada masa itu, Swedia pernah menjajah Polandia," kata ketua tim arkeolog dari Universitas Museum Warsawa, Hubert Kowalski, seperti dikutip dari Reuters, 18 Agustus 2015. (Rie/Rmn)