Liputan6.com, Palembang - Namanya memang Saiton atau Syaiton. Nama itu merupakan pemberian orangtuanya sejak ia baru lahir. Meski namanya sering dikonotasikan sebagai hal buruk, namun Saiton berhasil membuktikan nasibnya tidaklah seburuk namanya.
Di lingkungannya, Saiton pun sering dipanggil dengan nama yang berbeda-beda. "Nama asli saya Saiton. Tapi kalau yang tidak tahu ejaannya, terkadang menulis Syaiton. Rekan-rekan kerja sering memanggil saya Pak Anton, kalau tetangga ada yang manggil Anton, ada yang manggil Saiton," ujar Saiton kepada Liputan6.com, Kamis (27/8/2015).
"Saat dipercaya menjadi Muazin (orang yang mengumandangkan azan di masjid), saya dipanggil Sulton," lanjut Saiton.
Meski demikian, warga Perumahan Taman Mekarsari Blok D2 Desa sugirawas Kelurahan Talang Jambi, Kecamatan Sukarami Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ini tidak pernah mempermasalahkannya.
Bagi bapak 4 anak ini, nama Saiton membawa kesan tersendiri. Saat mengurus dokumen-dokumen penting, ia selalu merasa dimudahkan. Kendati saat mendengar namanya, banyak orang yang langsung tersenyum bahkan tertawa.
Kemungkinan karena namanya, ia pun mendapatkan kemampuan indigo yaitu bisa melihat makhluk halus. Kerap kali saat ia datang ke suatu tempat yang baru, ia sering melihat penampakan wujud makhluk astral.
"Dulu zaman SMP, kami sekeluarga pindah ke kontrakan karena orangtua saya berasal dari keluarga serba pas-pasan. Saat tinggal di kontrakan tersebut, saya melihat banyak makhluk halus di sana. Wujudnya sangat jelas. Namun mereka tidak mengganggu, hanya terlihat saja," ungkap Saiton.
Tidak hanya bisa melihat penampakan, Saiton pun sering mendengar namanya dipanggil-panggil oleh makhluk halus saat sedang sendirian. Namun, Saiton tidak merasa itu sebagai gangguan. Ia pun menanggapinya dengan santai.
"Nama saya sering dipanggil makhluk halus, apalagi saat jalan sendirian atau memang lagi sendiri di rumah. Itu jadi hal biasa di hidup saya, tapi hanya sebatas itu saja. Saya juga tidak menjalin komunikasi lebih lanjut dengan mereka, karena memang dunia kami berbeda," lanjut Saiton.
Gara-gara namanya yang unik dan sering menjadi bahan tertawaan, pada usia 3 tahun Saiton pernah memprotes namanya itu. Orang tuanya pun mengganti namanya menjadi Iskandar. Namun sejak diganti, Saiton sakit-sakitan selama 3 tahun. Kendati sudah diobati dan disuntik, ia masih tidak bisa jalan dan berbicara.
Akhirnya, namanya pun dikembalikan seperti semula. Setelah pakai nama Saiton lagi, pria 39 tahun itu pun tidak pernah sakit, dan bahkan sering mendapat keberuntungan. (Sun/Mut)
Energi & Tambang