Liputan6.com, Serpong Tren velg saat ini sudah mulai beralih ke alloy. Kini banyak produsen yang lebih memilih membuat velg alloy dibanding velg kaleng. Bagi konsumen, penggunaan velg alloy memiliki beberapa manfaat yang tidak didapatkan pada velg lainnya.
Menurut salah satu salesman penjual velg di gelaran GIIAS 2015, perbedaan paling mencolok terletak pada bobotnya. "Velg alloy, yang merupakan campuran besi dan aluminium, lebih ringan dibanding velg berbahan lain (kaleng)," ujarnya di booth yang terletak di hall 6, ICE-BSD City, Kamis (27/8/2015).
Dengan bobotnya yang lebih ringan, didapat keuntungan turunan lainnya. Salah satunya adalah membuat kendaraan lebih hemat bahan bakar. "Meskipun tidak terlalu signifikan," tambahnya. Selain itu, keuntungan lainnya yang bisa didapat adalah kekohohan velg sehingga memperbaiki traksi, atau gaya gesek maksimal yang bisa dihasilkan antara dua permukaan (velg dan ban) tanpa mengalami slip.
Dari keunggulan itu, tidak heran jika harga velg alloy lebih mahal dibanding velg kaleng. "Memang lebih mahal, tetapi perbedaannya tidak terlalu jauh, mungkin cuma 100an ribu," kata sales tersebut.
(rio/sts)
Advertisement