Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan ini ditopang dari bursa saham Asia positif hingga mampu bergerak perkasa.
Pada penutupan perdagangan Kamis (27/8/2015), IHSG naik 192,89 poin (4,55 persen) ke level 4.430,63. Indeks saham LQ45 mendaki 6,19 persen ke level 754,83. Seluruh indeks saham acuan mampu menguat pada hari ini.
Advertisement
Ada sebanyak 237 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 69 saham melemah dan 62 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 307.348 kali dengan volume perdagangan saham 7,46 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,22 triliun.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menguat. Sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 5,79 persen, lalu disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 5,44 persen, dan sektor saham industri dasar naik 5,01 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing kembali masuk ke bursa saham. Tercatat aksi beli investor asing mencapai Rp 300 miliar. Lalu pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.
Saham-saham bank terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan kenaikan dan penggerak indeks saham. Saham BMRI naik 5,26 persen ke level Rp 9.000 per saham, saham BBRI mendaki 7,69 persen ke level Rp 10.500 per saham, dan saham BBNI menanjak 9,99 persen ke level Rp 4.955 per saham. Kemudian saham ADHI naik 10,06 persen ke level Rp 1.970 per saham dan saham ASRI mendaki 8 persen ke level Rp 351 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham MDRN turun 9,85 persen ke level Rp 183, saham INDX melemah 9,82 persen ke level Rp 202 per saham, dan saham SPMA tergelincir 7,46 persen.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan pelaku pasar memanfaatkan pelemahan bursa saham yang telah terjadi untuk masuk ke bursa saham. Hal itu juga didukung dari penguatan bursa saham Asia.
Akan tetapi, Reza menilai pelaku pasar juga sedang menunggu langkah-langkah pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi. "Saat ini belum ada sentimen signifikan. Penguatan IHSG baru secara teknikal," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Penguatan IHSG juga diikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah berada di level 14.004 per dolar AS pada pukul 16.11 WIB. Sementara itu, bursa saham Asia juga cenderung menguat. Indeks saham Nikkei naik 1,08 persen menjadi 18.574, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 3,6 persen ke level 21.838. (Ahm/Ndw)