Liputan6.com, Jakarta - Hari ini pada 28 Agustus 1988 sebuah kecelakaan tragis terjadi saat pertunjukkan udara di Pangkalan Udara milik Amerika Serikat, Raimstein, di Jerman. 3 Pesawat Jet yang asyik bermarnuver bertabrakan di udara.
Pecahannya menjatuhi para penonton di bawahnya. 69 Penonton tewas di tempat, sementara 500 lainnya terluka parah.
Advertisement
Tim Frecce Tricolori dari Italia, menerbangi Aermacchi MB 339 jet. Tim ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Ivo Nutallari, yang bermanuver crossover. Manuver ini terkenal berbahaya, yaitu terbang sangat dekat antara pesawat satu dan lainnya.
Sayangnya, Nutallari salah perhitungan, sehingga jetnya menabrak 2 pesawat lainnya. 3 Pilot tewas seketika, seperti dikutip dari History.com.
Sebagai hukuman, Jerman dilarang mengadakan pertunjukkan udara selama 3 tahun. Mereka juga mengevaluasi keamanan serta tata laksana pertunjukkan serupa antara lain pesawat harus terbang dan bermanuver jauh dari kerumunan penontonnya.
Komandan Amerika Serikat Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, Jenderal Lawrence Boese dalam pernyataannya mengatakan meminta maaf atas tragisnya insiden ini.
Pada tanggal yang sama, 1941, lebih dari 23.000 orang Yahudi Hongaria di Ukrania dibunuh oleh Jenderal SS Nazi yang memegang kendali keamanan ke negara itu.
Invasi Jerman ke Soviet semakin gencar termasuk serangan udara yang menghancurkan sebagian wilayah Ukrania yang diduduki oleh Soviet.
Pada 26 Agustus, Hitler dengan gembira memamerkan penaklukannya. Ia mengundang Benito Mussolini ke kota Brest-Litovsk, di mana Jerman telah menghancurkan benteng kota.
Sangat ironis bagi Ukraina, karena pada awalnya mereka melihat Jerman adalah penyelamat dan sekutunya dari Soviet. Tapi pada awal Juli, tentara Jerman menangkapi banyak penduduk Ukrania dan memenjarakan mereka ke kamp konsentrasi.
Namun, horor sesungguhnya terjadi kepada para Yahudi Hongaria di wilayah Ukraina. Puluhan ribu orang Yahudi dari Hongaria terusir dari negaranya mengungsi ke Ukrania, namun mereka ditolak oleh otoritas Jerman.
Sayangnya, Hongaria juga tidak mau menerima mereka.
Seorang jenderal SS Nazi, Franz Jaeckeln bersumpah akan menghabisi mereka semua sebelum 1 September.
Pada hari ini, 74 tahun lalu, ia mengumpulkan 23 ribu para Yahudi Hongaria itu. Meminta mereka telanjang lalu ia membombardir mereka dengan senapan mesin.
Bagi mereka yang tidak tewas dengan tembakannya, langsung dikubur hidup-hidup bersama mayat-mayat lainnya. Total ada 600 ribu Yahudi tewas di Ukrania hingga perang berkhir.
Pada hari ini pula, pasangan impian dari negeri dongeng, Pangeran Charles dan Puteri Diana mengumumkan perceraian mereka, setelah 4 tahun pisah ranjang. Mereka setuju berpisah setelah beberapa persyaratan diberikan kepada Lady Di.
Diana berhak dengan apartemennya di Istana Kensington dan berhak tetap menyandang gelarnya sebagai 'Princes of Wales', namun ia tidak lagi berhak dipanggil 'Her Royal Highness'. Diana juga tidak boleh mengklaim apapun yang berhubungan dengan tahta kerajaan Inggris. (Rie/Rmn)
Baca Juga
29 November 2001: Akhir Hayat Gitaris Legendaris The Beatles George Harrison, Meninggal Akibat Kanker Tenggorokan
28 November 2014: Serangan Teroris Paling Berdarah Nigeria, Ledakan 3 Bom di Luar Masjid Bunuh 120 Orang
27 November 2000: Kematian Tragis Damilola Taylor, Bocah 10 Tahun yang Tewas Ditusuk Pisau Usai Pulang Sekolah