Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat ini. Lantaran, perdagangan saham sepi karena menuju akhir pekan.
Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan, belum ada sentimen kuat pendorong IHSG. "Karena akhir pekan, kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik membuat bursa global menguat lebih 500 poin, tapi spekulasi yang cukup tinggi," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (28/8/2015).
Advertisement
Dari dalam negeri belum ada sentimen positif mendorong IHSG. Langkah aksi pembelian kembali saham/buyback saham emiten, menurut Lucky, hanya menahan pelemahan IHSG lebih dalam.
"Pada prinsipnya melihat buyback perintah yang cukup baik oleh pelaku pasar tapi jangka pendek. Pasar sudah melemah 17 persen, tapi hanya menguat 4 persen," kata Lucky.
Begitu juga dengan regulasi auto rejection. Kebijakan tersebut bukanlah amunisi pendorong IHSG."Auto rejection bikin menahan diri kalau 10 persen tak bisa jualan," tambah Lucky.
Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.350. Kemudian resistance pada level 4.495-4.500.
Lucky menuturkan, kebijakan China untuk memangkas suku bunga acuan harusnya menjadi kabar baik bagi Indonesia. Menurut Lucky, hal tersebut juga disikapi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan. Lantaran suku bunga acuan BI terhitung masih tinggi.
"Berikutnya China memotong suku bunga, kabar gembira Asia. Indonesia tingkat suku bunga tinggi 7,5 persen," kata dia.
Dia mengatakan dengan penurunan tersebut diharapkan dapat menggerakan perekonomian. Imbasnya berbuntut ke pasar modal.
"Masyarakat jadi berpikir beli KPR, motor, tanah," tutur Lucky.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG bergerak variatif Jumat ini. IHSG diperkirakan bergerak pada level support 4.330 dan resistance 4.560.
Adapun sentimen penggerak indeks saham berasal dari regional. "AS akan merilis data pertumbuhan GDP yang diperkirakan ke level 2,8 persen QoQ dari sebelumnya 0,6 persen QoQ dan akan dirilis data pending home sales yang sebelumnya di level minus 1,8 persen MoM," tulis riset Sinarmas Sekuritas.
Selain itu, dari Jepang akan merilis data inflasi yang diperkirakan ke level 0,3 persen yoy, dari sebelumnya 0,4 persen YoY.
Rekomendasi saham
Lucky merekomendasikan akumulasi saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan riset Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Pada penutupan perdagangan Kamis 27 Agustus 2015, IHSG naik 192,89 poin (4,55 persen) ke level 4.430,63. Indeks saham LQ45 mendaki 6,19 persen ke level 754,83. (Amd/Ahm)