Wagub Djarot: Serapan Rendah, Jangan Takut Lakukan Pembangunan

Masa transisi sistem baru pada APBD 2015 memang memiliki andil cukup besar dalam lemahnya serapan anggaran

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Agu 2015, 22:56 WIB
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat saat berkeliling seusai acara peresmian 15 Rumah Sakit Umum (RSU) tipe D di RSU Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta, Kamis (2/4/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Lambatnya penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Para pejabat diminta tidak takut menggunakan anggaran terlebih waktu penggunaan anggaran tinggal beberapa bulan lagi.

Berdasar catatan, serapan APBD 2015 DKI Jakarta baru 19,2%. Artinya, dari total jumlah belanja daerah 2015 sebesar Rp 63,65 triliun, yang baru terserap sebesar Rp 12,22 triliun.

“Yang paling parah realisasi penyerapan anggarannya adalah belanja modal. Baru terealisasi sebesar 2,43%. Padahal kita hanya punya waktu 3 bulan lagi sebelum tutup tahun anggaran,” kata Djarot dalam Pengarahan Gubernur DKI atas Instruksi Presiden RI terhadap Penyerapan Anggaran di Balaikota, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Dari alokasi belanja modal Rp 20,44 triliun, yang baru terserap Rp 497,65 miliar. Untuk belanja tanah terserap 1,16% atau Rp 14 miliar dari total belanja tanah sebesar Rp 5,43 triliun, belanja peralatan dan mesin baru terserap 1,6% atau Rp 50,07 miliar dari total anggaran Rp 3,13 triliun, serta belanja gedung dan bangunan baru 2,86% atau Rp 152,74 miliar dari total anggaran Rp 5,33 triliun.

Kemudian untuk belanja jalan, irigasi dan jaringan yang baru terserap 3,56% atau Rp 228,90 miliar dari total anggaran sebesar Rp 6,43 triliun dan belanja aset tetap lainnya baru terserap 2,62% atau sebesar Rp 2,78 miliar dari total anggaran Rp 106,63 miliar.

“Perintah Presiden itu jelas. Waktu kita enggak banyak, jadi kita harus dorong peningkatan penyerapan anggaran. Sekali lagi enggak usah takut untuk melaksanakan kegiatan pembangunan,” ujar mantan Walikota Blitar itu.

Masa transisi sistem baru pada APBD 2015 memang memiliki andil cukup besar dalam lemahnya serapan anggaran. Djarot berharap tahun 2016 bisa lebih baik.

“Untuk kasus penyerapan di Jakarta, selain terlambat penetapan APBD, juga ada masa transisi terhadap kebijakan baru, sehingga pelaksanaan APBD 2015 tidak berjalan dengan mulus dan normal. Saya harapkan tahun 2016 berjalan mulus,” tutup Djarot. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya