Liputan6.com, New York - Seperti namanya, pijat vagina saat ini tengah kontroversi di Amerika. Salah satu bentuk relaksasi yang diadaptasi dari pijat Tao dan Tantra ini, menawarkan kehidupan seks lebih baik.
Di sisi lain, yoni massage (pijat vagina) dilakukan tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuh. Laman Cosmopolitan, Jumat (28/8/2015) melaporkan, ide ini sebenarnya bukan untuk orgasme melainkan penyembuhan intuitif. Sebab pada dasarnya, perempuan seringkali bermasalah mengungkapkan kepuasannya dibandingkan laki-laki.
Advertisement
Salah satu hal yang diajarkan saat pijat vagina adalah meditasi orgasmik. Menurut wartawan, Sarah Barmak, program ini menawarkan para feminis kekuasaan, kesenangan dan semangat. Hingga kini, ada puluhan ribu wanita yang penasaran dengan program ini.
"Saya tidak pernah berpikir melakukannya. Tapi saya terus menuju tempat itu. Melewati stasiun bawah tanah, saya melihat sebuah rumah kecil. Di pojok rumahnya ada komputer dan beberapa aromaterapi," kata Barmak.
Nama tukang pijat itu, Viktoria Kalenteris. Dia mengenalkan dirinya sebagai 'provokator' seks yang membuat kehidupan seks lebih bergairah. Di dekatnya, tertulis praktisi pijat Chi Kung.
"Dia bertanya padaku, apakah sakit. Saya katakan padanya kaki kiri saya kadang sakit. Setelah berpikir sejenak, saya katakan perut kiri bawah saya sakit juga. Tanpa dia bertanya, saya mengatakan, beberapa tahun terakhir saya sempat berhubungan seksual namun akhirnya ditinggal pasangan saya. Dan serangkaian kematian di keluarga saya, membuat saya kurang memperhatikan kesehatan," katanya.
Seperti pijat pada umumnya, Barmak tidak melakukan hal yang aneh atau berbeda. Namun setiap menyentuh sisi tulang sisi belakang dengan tangannya, dia mengatakan akan mendorong keluar energi buruk dan memberikan energi yang baik.
"Dan kemudian dia pun meraba bagian tubuh saya kemudian menggelitik labia majora. Terasa fantastis, tetapi tidak ada sesuatu hal yang membuat saya bergairah dan semacamnya. Dia kemudian minta izin untuk memijat bagian intim saya, tapi saya juga tidak orgasme. Mungkin karena orgasme bukan tujuan pijat ini," ungkapnya.
Barmak mengatakan, ada pelajaran yang dia petik setelah mencoba pijat vagina. "Orgasme itu bukan tentang kenikmatan bercinta tapi seberapa besar Anda menikmatinya dengan pasangan. Saat Anda rileks, maka akan mudah untuk mengambil napas dalam-dalam dan otot-otot vagina akan menjadi rileks dan manfaat kesehatan pun didapat."
"Pijat vagina tidak seperti ekspektasi saya. Tapi saya percaya, hal ini mengurangi rasa emosional saya saat bercinta dengan pasangan," pungkasnya.