Liputan6.com, Tangerang Selatan - Andika Rama Maulana berhasil merebut juara ke-2 dan mewakili Indonesia di ajang Nissan GT Academy grup Asia di Sirkuit Silvertone, Inggris, Jumat (20/8). Keberhasilan itu patut diapresiasi karena merupakan debut perdana Indonesia di kejuaraan berskala internasional tersebut.
Pria 21 tahun itu menyebut Nissan GT Academy sebagai ajang pencarian bakat dari awalnya gamers hingga menjadi pembalap asli. Ia pun semakin bangga karena bisa bersaing dengan empat negara lainnya, seperti Jepang, Thailand, India, dan Filipina.
Advertisement
"Balapan ini terasa bedanya dibanding sama main game yang flat. Karena di balap ini saya rasakan brake fade, rem mulai keras di lap keenam. Dari sisi fisik juga terasa. Masuk lap 6 mulai hilang fokus," katanya saat dijumpai wartawan di booth Nissan di gelaran GIIAS 2015.
Dipartai puncak, mahasiswa Universitas Jayabaya itu bertarung sebanyak 10 putaran menggunakan Nissan Fair Lady 370z. Ia terpaut 0.288 detik dari Jose Gerard Policarpio asal Filipina yang finish terdepan.
Menyoal video game Grand Turismo (GT), Andika menyebut jika dirinya fanatik terhadap games ini.
"Saya pertama kali main games ini dari TK (taman kanak-kanak), dari jaman GT pertama yang mainnya masih pakai stik. Baru lima tahun terakhir ini saya pakai stir dan serius. Ya, bisa dibilang saya fanatik sama game ini." bebernya.
Sebagai informasi, selama berada di Inggris ia dan peserta Nissan GT Academy lainnya melewati beberapa tahapan test seperti test fisik (GT Ninja), tes kemampuan menyetir (Sand Buggy Challenge, Gymkhana, Stock Car Race, Formula Silverstone, Nissan 370z) dan perilaku (rangkaian wawancara).
(ian/sts)
