Tekun Menabung, Penyandang Tunarungu Ini Naik Haji

Seorang kakek penjual pisang dan seorang peyandang tunarungu dan wicara akhirnya bisa naik haji.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Agu 2015, 12:45 WIB
Seorang kakek penjual pisang dan seorang peyandang tunarungu dan wicara akhirnya bisa naik haji.

Liputan6.com, Purworejo - Situasi ekonomi boleh saja sulit, tapi tidak menghalangi niat seseorang untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan, seorang kakek penjual pisang dan seorang penyandang tunarungu dan wicara bisa menunaikan ibadah haji setelah menabung selama bertahun-tahun.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (29/8/2015), niatan Sutiyono yang terpendam selama 15 tahun untuk menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud. Dalam kesehariannya, kakek yang berusia 71 tahun warga Desa Sidomukti, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah ini berjualan pisang keliling kampung.

Dari situlah, perlahan ia mengumpulkan biaya hingga mencapai Rp 50 juta untuk berhaji. Menjelang naik haji, Mbah Sutiyono berniat mendoakan para pelanggannya saat berada di Tanah Suci nanti.

Kebahagiaan juga tengah dirasakan Dwi Yulianto, penyandang tunarungu dan wicara yang berusia 53 tahun.

Agar tidak tersesat di Tanah Suci Makkah saat menjalani ibadah haji, Dwi diajari oleh kakak iparnya proses ibadah haji dengan menggunakan spidol dan kertas karton.

Hampir kurang lebih 8 tahun, dia menabung dari menyisihkan uang sebagai pembuat barang elektronik di sebuah perusahaan di Sidoarjo, Jawa Timur. Dwi Yulianto pun bisa berangkat haji dalam kloter 21 dari Surabaya. (Nda/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya