2 Jenazah Korban Penembakan Anggota TNI di Timika Dimakamkan

TNI menanggung semua biaya pemakaman dan pembuatan rumah makam, serta memberi makan warga yang menjaga jenazah saat disemayamkan di gereja.

oleh Katharina Janur diperbarui 30 Agu 2015, 12:05 WIB
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jayapura - 2 Jenazah warga Timika, korban penembakan oknum TNI dimakamkan di Satuan Pemukiman 1 (SP1) Makmur Jaya hari ini. 2 korban tembak itu adalah Imanuel Mairimau (23) dan Yulianus Okoare (23).

Danrem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Supartodi mengatakan, TNI menanggung semua biaya pemakaman dan pembuatan rumah makam, serta memberi makan warga yang menjaga jenazah saat disemayamkan di gereja.
 
"Untuk yang sakit, kami telah jenguk dan membarikan bantuan kepada masing-masing korban senilai Rp 5 juta per orang. Kami juga akan menanggung semua biaya pengobatan," katan Supartodi melalui telepon selular, Minggu (30/8/2015).

Supartodi menyatakan, warga Timika mendesak pelaku penembakan disidangkan di Timika. Warga juga meminta pemerintah memberantas minuman keras secara gabungan melibatkan masyarakat.

Tuntutan lain, petugas di pos TNI yang berada di kota dan pemukiman tidak diperkenankan membawa senjata api.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan, akan menindak sesuai hukum berlaku oknum TNI pelaku penembakan.
 
"Kami berduka cita mendalam atas kejadian ini dan minta maaf kepada keluarga korban atas kejadian yang tak diinginkan. Kami akan tetap memproses anggota yang melakukan perbuatan ini dengan hukum pidana militer dan hukum lain yang berlaku di negara ini," ujar Hinsa.

Uskup Timika Mengecam

Uskup Timika Mgr John Philips Saklil mengecam semua tindakan kekerasan, apalagi ada korban jiwa. Menurutnya, kekerasan tidak akan  menyelesaikan persoalan pribadi atau kelompok.

"Kekerasan jangan diselesaikan dengan kekerasan karena pasti mengakibatkan banyak korban yang tidak kita harapkan. Kita serahkan kepada proses hukum berlaku. Jangan berdalih dengan alasan apa pun, karena sudah kejadian di Timika menyebabkan korban nyawa, harus ditindak apalagi menggunakan alat negara," ujar Uskup John dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (30/8/2015)

Pihaknya meminta masyarakat Timika menahan diri tak memmbuat persoalan baru terkait kejadian ini. "Mari kita selesaikan dengan cara  damai. Kesalahan ini sudah jelas bagi kita semua dan  jangan buat kesalahan baru lagi, "ujar John.‎

Oknum anggota TNI Kodim 1710/Timika menembak 6 warga sipil Timika di acara adat pukul Tifa, Jumat 28 Agustus lalu. Dari 6 orang, 2 diantaranya tewas di tempat. Sementara 4 lainnya dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika. 4 korban yang masih dirawat adalah Martinus Afukafi, Moses Umapi, Martinus Imaputa dan Tomas Apoka. (Ron/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya