Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah melakukan regionalisasi PT PLN (Persero) agar kinerjanya lebih ringan dan efisien. Lantaran beban perusahaan listrik tersebut semakin berat ke depan.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan PLN mengelola listrik mencapai dua kali lipat dalam lima tahun ke depan, atau mencapai 100 ribu MW.
Advertisement
"Struktur permintaan diperkuat lima tahun lagi dua kali lipat dari sekarang 53 ribu. PLN akan mengelola beban besar ke depan," kata Sudirman, dalam sebuah diskusi di kantor Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8/2015).
Sudirman menambahkan, berdasarkan hasil diskusi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, sudah diputuskan PLN mengalami regionalisiasi agar kinerjanya efisien dan lebih ringan, untuk memperkuat pelayanan ke masyarakat.
"PLN harus memperkuat dirinya cara mengelola beda harus ada regional otoritas lebih masuk supaya beban ini digendong," tutur Sudirman.
Sudirman menjelaskan ada regionalisasi tersebut maka akan ada pembagian tugas antara PLN pusat dan PLN regional. Misalnya PLN pusat akan fokus pada pengembangan investasi baru sedangkan regional akan fokus pada pengembangan listrik yang sudah berjalan.
"Eksisting operasional dan pelayanan. Sementara korporatnya akan fokus ke pengembangan, investasi, pembangunan pembangkit baru," ungkap Sudirman.
Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM Jarman mengungkapkan, setelah mengalami regionalisasi, PLN terbagi 7 regional dengan setiap regional dipimpin oleh Direktur Regional.
"Jadi PLN itu akan dibentuk regional. Akan ditunjuk Direktur regional sehingga keputusan itu jadi ada di regional. Tidak perlu ke Pusat lagi," ujar Jarman. (Pew/Ahm)