Liputan6.com, Jakarta - Dewan menilai langkah Presiden Joko Widodo mengeluarkan surat edaran agar tidak takut mengeluarkan kebijakan, kurang tepat. Sebab, semua orang di hadapan hukum adalah sama.
"Tidak benar kalau ada kebijakan yang memberikan prioritas atau bahkan memberikan kekhususan terkait dengan perlakuan di hadapan hukum. Menurut saya yang tepat adalah Presiden wajib mendorong penegakan hukum dilaksanakan tanpa pandang bulu, independen dan imparsial," kata anggota Komisi III DPR Didik Mukriyanto saat dihubungi di Jakarta, Minggu 30 Agus 2015.
Menurut dia, Indonesia adalah negara hukum. Karena itu, semua tata kelola pemerintahan dan bangsa ini juga harus berdasar pada hukum yang berlaku.
"Tidak ada seorang pun yang kebal hukum. Equality before the law terhadap setiap warga negara menjadi amanah konstitusi wajib dijalankan," tegas Didik.
Politikus Partai Demokrat ini menuturkan penegakan hukum harus dijalankan dalam konteks substantif dan dalam koridor hukum yang berlaku. Tidak ada tebang pilih dan bebas dari kepentingan apa pun terhadap setiap penegakan hukum.
"Mendorong dan melakukan bimbingan teknis terhadap aparatur negara termasuk pemda akan lebih tepat," saran Didik.
Dia mengatakan pengawasan dan supervisi bisa lebih memastikan agar aparatur negara taat aturan dalam menjalankan kewenangannya. Ini juga akan lebih mengefektifkan kinerja pemerintah agar terhindar dari pelanggaran hukum.
"Pemantapan dan meneguhkan serta menjalankan birokrasi yang berbasis good and clean government saya yakini sepenuhnya akan menghindarkan dari pelanggaran hukum dan mengefektifkan kinerja aparatur negara," tandas Didik.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan Presiden memerintahkan jajarannya untuk membuat surat edaran bagi kepala daerah. Tujuannya, agar mereka tidak takut dalam menggunakan anggaran selama kebijakan yang diambil untuk kepentingan masyarakat. (Bob/Ans)
Komisi III DPR: Presiden Wajib Dorong Penegakan Hukum
Dia menilai langkah Presiden Joko Widodo mengeluarkan surat edaran agar tidak takut mengeluarkan kebijakan, kurang tepat.
diperbarui 31 Agu 2015, 17:38 WIBPresiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Blank: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Tips Diet 1 Minggu untuk Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat
Potret Bahagia Dara 2NE1 Usai Konser di Indonesia: Jakarta Mantap!
Tips Menghemat Uang, Cara Efektif Mengelola Keuangan dengan Bijak
Tips Menghafal Al Quran, Panduan Lengkap untuk Pemula dan Lanjutan
Apa Benar Remaja Jomblo Lebih Sehat Mental Dibanding yang Pacaran? Ini Kata Pakar
Sejumlah Mesin Kendaraan Rusak Usai Isi Pertamax di SPBU Cibinong, Pertamina Buka Suara
Link Download SE Libur Pilkada 27 November 2024, Beri Kemudahan Warga Negara untuk Memilih
Tips Menghilangkan Flek Hitam di Wajah, Panduan Lengkap dan Efektif
Prabowo Bawa Pulang Oleh-oleh Investasi, SPBU Shell Dikabarkan Tutup
Berapa Biaya Membuka Franchise SPBU Shell? Butuh Rp1,5 Miliar hingga Rp7 Miliar Tergantung Model SPBU
Tips Membeli Mobil Bekas Lengkap, Dapatkan Kendaraan Berkualitas