Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak mendatar dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan saham sepekan. Sentimen dari regional mewarnai kinerja IHSG
"Saya sendiri melihat akan konsolidasi berpeluang tertekan," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Advertisement
Dia mengatakan, kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Fed menjadi penekan IHSG. AS sendiri akan mengeluarkan beberapa data perekonomian yang menjadi landasan kenaikan suku bunga acuan.
"Sebenarnya ada pernyataan dari pejabat FOMC yang lain ada data pengangguran AS," tutur Hans.
Sentimen lain berasal dari data aktivitas manufaktur China yang diperkirakan melemah. "Data China akan mempengaruhi IHSG," tambah Hans.
Dari dalam negeri, menurut Hans belum ada sentimen positif pendorong IHSG. Dia memprediksi support IHSG berada pada level 4.433-4.295, sedangkan resistance pada level 4.511-4.600.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada level support 4.085-4.285 selanjutnya resistance pada level 4.490-4.525. Kondisi indeks saham sedang berusaha untuk menguat.
"Laju penguatan ini harus didukung oleh sentimen ada agar dapat membentuk tren penguatan minimal untuk jangka pendek. Jika sentimen dipekan depan tidak cukup mendukung penguatan yang ada saat ini akan kembali melemah," tulis Reza dalam laporannya.
Adapun, beberapa data yang menjadi acuan penggerak IHSG ialah data inflasi dan kepercayaan konsumen. Dari China ada data non manufaktur PMI, NBC manufacturing PMI.
Kemudian Jepang akan rilis data produksi industri, order konstruksi, perumahan dan realisasi modal. Dari AS sendiri akan merilis data intial klaim pengangguran dan markit manucturing PMI.
Hans merekomendasikan jual saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 28 Agustus 2015, IHSG naik 15,56 poin (0,35 persen) ke level 4.446,20. Indeks saham LQ45 menguat 0,30 persen ke level 757,06. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,25 persen. (Amd/Ahm)