Liputan6.com, Jakarta - Empat Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalin sinergi pembayaran elektronik jalan tol (E-Toll Card) melalui layanan uang elektronik masing-masing. Perusahaan pelat merah itu antara lain, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan penandatanganan antara Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Dirut Bank BTN Maryono, Dirut Bank BRI Asmawi Syam, Dirut Bank BNI Ahmad Baiquni di Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Kapuk, Jakarta, Senin (31/8/2015). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Sumarno, Ketua 7 BPK Achsanul Kosasih, dan Dirut PT Jasa Marga Tbk Adityawarman.
Advertisement
Menteri Rini mengatakan, melalui sinergi ini, masyarakat dapat menggunakan Mandiri E-Money, BRI Brizzi, BNI TapCash dan E-Money Bank BTN untuk melakukan pembayaran jalan tol setelah implementasi sistem di semua gardu atau pintu tol selesai dalam waktu dekat ini.
"Bank BUMN bisa akur untuk kerjasama ini. Ini merupakan program Kementerian BUMN sejak awal bagaimana bank-bank BUMN bersinergi memperkuat bersama, supaya semakin kuat di negara sendiri dan kuat menjelajah negara lain," terang dia saat memberi sambutan.
Dengan peran serta dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam kerjasama pembayaran e-toll card, Rini berharap tidak ada lagi rasa curiga satu sama lain antar bank BUMN. "Awalnya ada kecurigaan, ah dia ambil untung kebanyakan. Tapi dengan adanya penengah dari BPK, tidak ada lagi kecurigaan itu," ucap Rini.
Adityawarman menambahkan,transaksi e-toll card di beberapa gerbang sangat tinggi mencapai lebih dari 40 persen. Di antaranya, kata dia, gerbang tol Kamal 4 rute Cengkareng-Pantai Indah Kapuk dengan rata-rata per hari 44 persen. Sementara gerbang tol Angke 1 mencapai 32 persen, Meruya Utara 3 sebesar 30,4 persen per hari transaksi e-toll card.
"Jumlah lalu lintas transaksi di semua gerbang tol Jasa Marga mencapai 533 juta transaksi selama enam bulan pertama ini. Dari total itu, jumlah transaksi e-toll card 437 juta atau 14 persen. Untuk ruas Jabodetabek dalam kota Jakarta-Cikampek mencatat di atas 7 persen transaksi, sementara Purbaleunyi, Semarang masih rendah," jelas dia.
Sebelumnya, pada 19 Juni 2015 Jasa Marga dan Jasamarga Bali Tol bersama Bank Mandiri, BRI dan BNI telah melakukan uji coba implementasi pembayaran elektronik ini di jalan tol Bali Mandara. Tol tersebut memiliki 20 unit gardu tol, dimana enam di antaranya berada di Nusa dua, tujuh gardu di Ngurah Rai dan tujuh gardu di Benoa.
Dari total gardu tol tersebut, sebanyak 11 diantaranya adalah gardu tol otomatis (GTO) yang tersebar di Nusa Dua sebanyak tiga gardu, Ngurah Rai sebanyak empat gardu dan Benoa sebanyak empat gardu.
Menurut Dirut Bank Mandiri Budi G. Sadikin, implementasi e-payment jalan tol oleh bank milik negara dan Jasa Marga ini merupakan salah satu realisasi sinergi yang selalu disampaikan Kementerian BUMN.
“Bank Mandiri meyakini, dengan semakin banyaknya uang elektronik yang dapat digunakan untuk pembayaran jalan tol, masyarakat tentu akan semakin mudah dan nyaman dalam melakukan transaksi pembayaran tol sehingga mobilitasnya pun semakin optimal. Implementasi ini sekaligus untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai ,” kata Budi.
Sekadar informasi, sejak diluncurkan pada 2014 hingga Juli 2015 jumlah kartu TapCash BNI yang beredar mencapai 300 ribu kartu. Frekuensi transaksi BNI TapCash mencapai 3 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 15 Miliar
Total ruas tol yang telah dapat menerima transaksi Mandiri e-money mencapai 19 ruas tol. Hingga Juli 2015, Mandiri e-money yang telah beredar mencapai lebih dari 5,9 juta kartu. Jumlah tersebut naik 45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 4,1 juta.
Adapun frekuensi transaksi menggunakan Mandiri e-money mencapai 21 juta transaksi, naik 106 persen dibanding Juli 2014. Sementara nilai transaksi Mandiri e-money hingga Juli 2015 telah mencapai Rp 299 miliar. (Fik/Ahm)