Liputan6.com, Jakarta Curahan hati Aurel Hermansyah di Instagram sehari setelah merayakan pesta ulangtahun ke-17 berbuntut panjang. Lelah dibully haters yang berulang kali mengatakan Aurel adalah anak durhaka karena tidak mengunggah foto bersama Krisdayanti, anak pertama Anang Hermansyah itu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam keterangan foto, Aurel Hermansyah mengatakan, bagaimana pun KD adalah ibu yang melahirkan dia dan sang adik ke dunia. Jadi, tidak mungkin kalau Aurel menjadi anak yang durhaka. Hanya saja, sudah lima bulan ini Aurel sulit sekali bertemu dengan KD. "Jadi gimana aku bisa post foto sama mimi," tulis Aurel.
Advertisement
Rupanya, selama ini pelantun "Susah Jatuh Cinta" ini berusaha coba menahan kesedihan karena tak bisa bertemu mimi yang begitu dia rindukan. Terlebih saat hari jadi ke-17, KD tak menampakkan batang hidungnya. Padahal, Aurel dan Ashanty sudah mengundang KD dari dua bulan lalu, dan KD berjanji memenuhi undangan tersebut.
"Sudah lama nggak boleh ketemu, tapi aku yakin, semalam hari penting buat aku mimi datang. Tapi ternyata, nggak boleh," lanjut Aurel.
Tak terima dengan tuduhan Aurel tersebut, sang diva pop Indonesia memberikan komentarnya dengan mengunggah sebuah gambar seorang ibu tengah memberikan secarik kertas ke putri tersayang di akun Instagram bernama @krisdayantirl.
Intinya, dengan tegas KD mengatakan kalau dia bersama Raul Lemos sangat memperhatikan anak-anak mereka. Baik yang kandung maupun anak tiri. "Apa pun kondisinya, saya dan suami sangat ingin selalu dengan anak-anak. Saya sangat paham dengan curahan hati anak saya, Aurel," tulis KD.
Ribuan pengguna Instagram memenuhi kolom komentar kedua akun Instagram pasangan ibu dan anak, Aurel-Krisdayanti ini. Cukup banyak yang mendukung, namun tak sedikit pula yang justru memojokkan Aurel-Krisdayanti.
Di kolom komentar akun Instagram Krisdayanti, sejumlah orang menyayangkan langkah KD yang justru membalas curahan hati sang anak di media sosial. Sebagai ibu, KD disarankan untuk bertemu langsung dan membahas ini secara empat mata. Lantas, bagaimana psikolog menanggapi ini?
"Namanya media sosial (medsos) dibutuhkan kedewasaan. Harus bijaksana, hal-hal apa saja di hidupnya yang mau diekspos," kata Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Anakku dan Infoterapi, Ike R Sugianto, Psi kepada Health Liputan6.com, Senin (31/8/2015)
Peristiwa yang menimpa Aurel-Krisdayanti ini juga bisa terjadi pada semua orang. Hanya karena mereka berdua tokoh masyarakat, tingkah laku mereka di media sosial pun jadi terlihat. Belum lagi jika Aurel-Krisdayanti adalah tipikal tokoh masyarakat yang membiarkan masalah pribadi jadi konsumsi publik.
"Pada akhirnya mereka merasa lelah, tidak punya privasi lagi. Sehingga kehilangan batas-batas," kata Ike menambahkan.
Dengan adanya kasus Aurel-Krisdayanti ini, jelas Ike, sebaiknya berhati-hati membawa konflik apa pun ke media sosial. "Kalau masalahnya hanya karena lelah dibully haters, tidak semua komentar dari haters atau dari siapa pun harus dibaca," kata Ike.
Menurut Ike R Sugianto, semakin booming dan ngetop seorang tokoh masyarakat seperti Aurel Hermansyah, semakin banyak haters yang menghampiri. "Kan katanya haters adalah pengagum diam-diam," kata Ike.