Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap turun tangan mengawasi jalannya Pilkada serentak yang akan mulai dilangsungkan akhir tahun ini. Bahkan, KPK menyatakan tak menutup kemungkinan pihaknya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dalam penyelenggaraan pilkada.
"KPK akan OTT kalau ada transaksi yang masuk kategori di UU Tipikor (Tindak Pidana Korupsi)," ucap Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Gedung KPK kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (31/8/2015).
Bagi KPK, imbuh Adnan, penyelenggaraan pilkada memiliki peran sangat penting akan kemajuan daerah. Karena itu, maju atau tidaknya suatu daerah bisa jadi bermula dari praktik koruptif kepala daerahnya akibat dari dana besar saat kampanye.
Adnan menjelaskan, KPK selama ini memang tidak pernah menindak atau melakukan OTT berkenaan dengan pilkada. Tapi untuk kali ini, KPK dipastikan tidak akan tinggal diam dan akan mengawasi pesta demokrasi daerah tersebut.
Mengenai pernyataan Adnan tersebut, anggota Badan Pengawas Pemilu Daniel Zuchron menyatakan siap berkoordinasi dengan KPK. Terutama memberangus praktik politik uang dalam Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang tersebut.
"Kita akan terus kerja sama dengan KPK ke sana," ujar Daniel.
Sebelumnya, KPK meluncurkan Program Pilkada Berintegritas 2015 terkait dengan penyelenggaraan Pilkada serentak yang dimulai akhir tahun ini. Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, program tersebut untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada serentak di 269 daerah berjalan bersih.
"KPK dalam tahun politik ini mencoba berperan sebagai trigger," ucap Adnan di Gedung KPK kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini atau Senin 31 Agustus 201.
Dalam menghadapi momentum politik pilkada ini, Adnan menyebut pesta demokrasi daerah itu akan berpengaruh besar pada Indonesia. Sebab, dalam Pilkada serentak itulah akan dihasilkan kepala-kepala daerah yang bisa menentukan arah kemajuan bangsa. Atau sebaliknya, terjadi stagnanisasi pembangunan karena adanya perilaku koruptif dari kepala daerahnya. (Ans/Yus)
KPK Siap Operasi Tangkap Tangan di Pilkada Serentak
Menurut KPK, maju atau tidaknya suatu daerah bisa jadi bermula dari praktik koruptif kepala daerahnya akibat dari dana besar saat kampanye.
diperbarui 31 Agu 2015, 19:25 WIBKomisioner KPK Adnan Pandu Praja (kanan) memberikan cinderamata kepada Anggota Bawaslu Daniel Zuchron (tengah) usai peluncurkan Program Pilkada Berintegritas 2015 di Gedung KPK, Jakarta, Senin (31/8/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
3 Alasan Timnas Indonesia Keok dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Debat Terakhir Pilkada Jakarta, Momen Perang Narasi dan Fokus Substansi
Mengenal Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Penjaga Warisan Kesultanan Yogyakarta