Liputan6.com, Madinah - Belum lengkap rasanya berhaji tanpa memakan kurma. Di Madinah, Arab Saudi, Kurma Nabi menjadi makanan yang paling banyak diincar. Antusiasme jemaah, khususnya dari Indonesia, mencari Kurma Nabi sangat tinggi.
Pasar Kurma pun menjadi lokasi favorit jemaah haji Indonesia.
Kurma Nabi atau Kurma Ajwa adalah memiliki tekstur yang halus saat di makan, jenis yang satu ini sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Seperti yang tertulis dalam hadist: "Barangsiapa mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Advertisement
Banyaknya pembeli kurma sepanjang musim haji ini membuat omzet pedagang kurma meningkat. Sebut saja Ahmad Saleh (45). Lelaki asal Ciamis, Jawa Barat ini sudah menjadi mukimin penjual kurma sejak 15 tahun lalu. Dia berjualan di Pasar Kurma Madinah.
Kepada Liputan6.com, Ahmad Saleh mengaku di hari biasa ia hanya mendapatkan omzet 2.000 riyal per hari. Tapi di bulan haji, dia mendapatkan omzet 5.000 riyal per hari, bahkan lebih.
"Alhamdulillah, pendapatan per hari bisa sampai 5.000 riyal atau 6.000 riyal," ujar Ahmad dalam bahasa Indonesia dengan logat Sunda kental. Pria penjaga Toko Ayad Ayada Al-lahaibi No. 78 milik majikannya yang orang arab, digaji per bulan kurang lebih 2000 riyal.
Toko kurma Ahmad ramai pengunjung. Kebanyakan dari Indonesia, Malaysia, dan India. Saat berjualan, ia tidak jarang menawarkan beberapa butir kurma untuk dicicipi.
"Kebanyakan orang Indonesia memesan Kurma Ajwa. Biasanya mereka beli langsung ditimbang di sini, dan langsung dipaketkan ke Indonesia. Satu kilo Kurma Ajwa harganya 35 riyal saja. Untuk biaya pengiriman, satu kilonya dihitung 10 riyal. Dijamin dua minggu sampai Indonesia," jelas Ahmad.
Jemaah asal Indonesia kebanyakan membeli langsung dipaketkan ke Tanah Air. Alasannya, agar mereka tidak repot membawa-bawa di pesawat.
Sejarah Kurma Nabi
Kurma Ajwa pertama kali ditanam oleh Rasulullah SAW. Lokasinya di tanah bersebelahan dengan Masjid Quba, Madinah. Mulai saat itu Kurma Ajwa identik dengan Kurma Nabi.
Kurma memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Selain mengandung vitamin A, kurma juga mengandung kalsium dan zat besi. Kebiasaan Nabi Muhammad SAW jika berbuka puasa adalah memakan buah kurma.
Adapun nama Ajwa diambil dari nama anak Salman Alfarisi, orang Nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam.
Untuk mengenang jasa-jasanya itu, Rasulullah akhirnya menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai Kurma Ajwa. Itulah asal muasalkurma itu disebut Kurma Ajwa dan juga Kurma Nabi.
Di dalam Al Quran dan hadis Nabi disebutkan manfaat makan kurma. Rasulullah menganjurkan bagi para istri yang mengandung untuk makan buah kurma. Alasannya, agar anak yang akan dilahirkan kelak menjadi anak penyabar, bersopan santun serta cerdas. Dulu, makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa adalah buah kurma.
Ahli kedokteran menyebut unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma adalah unsur yang sangat berguna, untuk membentuk dan menambah kandungan air susu ibu. Lebih dari itu, juga membantu pertumbuhan anak-anak dan sumsum tulangnya akan berkembang dengan baik. (Sun/Tnt)
Baca Juga
Cek Fakta: Tidak Benar Video Cristiano Ronaldo Nonton Langsung di Stadion Laga Arab Saudi Vs Timnas Indonesia
Terinspirasi Suporter Jepang, Fans Timnas Indonesia Bersihkan Sampah di GBK Usai Laga Lawan Arab Saudi
Top 3 Berita Bola: Shin Tae-yong Ungkap Strategi Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Arab Saudi