Liputan6.com, Palmyra - Menurut hasil pemotretan melalui citra satelit Unosat, kuil kuno Bel Palmyra di Suriah terlihat hancur total. Informasi itu disampaikan oleh PBB.
Sejumlah saksi mata dan aktivis sebelumnya mengatakan sebagian bangunan kuil bersejarah itu dirusak oleh kelompok ISIS.
Advertisement
Penanggungjawab lembaga peninggalan bangunan cagar budaya Suriah sebelumnya menyebut, struktur dasar dari situs berusia 2.000 tahun masih utuh. Tetapi hasil pemotretan satelit PBB Unosat, menggambarkan nyaris tidak ada yang tersisa dari bangunan kuil kuno tersebut.
"Sayangnya, hasil citra satelit kami menegaskan bahwa bangunan utama kuil itu telah hancur," beber pimpinan Unosat, Einar Bjorgo seperti dikutip dadri BBC Selasa (1/9/2015) pagi.
Bjorgo menambahkan, tiang-tiang berbentuk kolom di sekitar kuil itu juga terlihat hancur total.
Pada Senin 31 Agustus, Kepala Departemen Purbakala dan Museum Suriah, Maamoun Abdulkarim, mengatakan Kuil Bel Palmyra dihancurkan dengan menggunakan bom. Tapi dia meyakini sebagian besar situs tetap utuh.
Sejumlah saksi mata telah berusaha mendekati situs tersebut untuk mengkonfirmasi tingkat kerusakan. Namun belum ada laporan dari mereka.
Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan mengutuk aksi penghancuran warisan budaya Suriah tersebut, dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Kuil Bel didedikasikan untuk para Dewa Palmyra dan menjadi salah satu kota kuno terbaik.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, para militan menargetkan Temple of Bel setelah kuil Baalshamin, sebuah bangunan yang berdiri sejak era-Romawi.
Seperti dilansir Reuters, Minggu 30 Agustus 2015, ini adalah kuil kedua yang dihancurkan ISIS di Palmyra bulan ini. Kelompok itu sebelumnya meledakkan kuil kuno Baal Shamin pada 25 Agustus.
ISIS merebut Palmyra pada Mei lalu dari pasukan pemerintah dalam sebuah serangan tiba-tiba. Kota kuno yang menghubungkan Damaskus dengan kota di timur Deir al-Zour tersebut, merupakan pusat budaya penting dan situs Warisan Dunia UNESCO.
Kelompok militan tersebut sejauh ini juga sudah menghancurkan beberapa situs kuno di Irak, antara lain kota kuno Nimrud. Mereka menganggap patung-patung di situs kuno itu sebagai sesat. (Tnt)