Bank Asal Jerman Sediakan Rp 31 Triliun Buat RI Untuk Energi Baru

keseriusan KFW dalam mendorong pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia dengan menyediakan dana pinjaman sebesar Rp 31 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Sep 2015, 12:51 WIB
Panas Bumi merupakan salah satu energi baru terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta - Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KFW) atau Bank Pembangunan Jerman menyediakan dana 2 miliar euro atau kurang lebih Rp 31 triliun untuk pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Dana tersebut bisa digunakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Represntative of KFW Indonesia, Cristoph Twerenbold mengatakan, KFW sangat fokus dalam pengembangan sektor kelistrikan khususnya yang menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan di Indonesia.

"Dalam konteks ini, Indonesia masuk dalam fokus pembiayaan energi, tenaga air, panas bumi, matahari, termasuk sistem desentralisasi dan jaringan listrik Jawa Bali. Jadi dalam hal ini kami bantu memberikan bantuan Indonesia dalam konteks penyebaran jaringan listirk dari jaringan Induk ke konsumen," kata Twerenbold, di dalam acara Indonesian-German Energy Dialogue, di Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Menurut Twerenbold, keseriusan KFW dalam mendorong pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia dengan menyediakan dana pinjaman sebesar Rp 31 triliun sampai 2019. Skema pemberian pinjaman tersebut akan disesuaikan dengan keinginan pemerintah Indonesia atau badan usaha yang akan meminjam.

"Jadi 2 miliar euro sudah dalam pipeline untuk disebarkan, sampai 2019 hanya Indonesia. Kami bisa beri pendanaan langsung melalui Kementerian Keuangan diteruskan ke PLN, atau kami bisa lakukan langsung ke PLN dengan atau tanpa garansi negara. Kami cari bentuk yang cocok model pendanaannya" tuturnya.

Ia mengungkapkan, untuk 2015 KFW telah mengucurkan dana sebesar 300 juta euro, untuk pengembangan proyek kelistrikan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero).

"Jadi tahun ini kami lakukan satu proyek dengan PLN dengan nilai 300 juta euro dan kami menunggu mudah-mudahan ada kontrak lanjutan. Saya yakin 2016 sampai pada target dari jumlah yang kami inginkan," paparnya.

Twerenbold menjamin, suku bunga atas dana yang digelontorkan sangat rendah. "Jadi intinya kami bicara di sini memberikan alternatif Energi Baru Terbarukan yang menarik dengan memberikan pendanaan yang murah," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya