Ekonomi Lesu Tekan Kinerja PGN pada Semester I

PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatatkan pendapatan turun menjadi US$ 1,41 miliar hingga semester I 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2015, 13:21 WIB
Ilustrasi PGN (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 38,56 persen menjadi US$ 227,33 juta hingga semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 370,05 juta.

Laba perseroan tertekan ini juga dipicu dari pendapatan melemah 12,91 persen menjadi US$ 1,41 miliar hingga semester I 2015. Perseoran mencatatkan beban pokok pendapatan turun tipis 4,1 persen menjadi US$ 937,06 juta pada semester I 2015. Laba kotor merosot menjadi US$ 478,81 juta.

Perseroan mencatatkan beban distribusi dan transmisi naik menjadi US$ 109,48 juta hingga semester I 2015. Selain itu, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga mengalami penurunan nilai properti minyak dan gas menjadi US$ 18,42 juta. Akan tetapi, perseroan memperoleh laba selisih kurs sebesar US$ 6,41 juta dari periode sama tahun sebelumnya rugi US$ 16,82 miliar.

Selama enam bulan pertama 2015, volume penjualan distribusi gas bumi perseroan sebesar 790 MMSCFD. Sedangkan volume transmisi gas yang disalurkan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 752 MMSCFD dan volume transmisi gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebesar 100 MMSCFD.

Pendapatan dan laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk itu sejalan dengan menurunnya makro ekonomi Indonesia dan nilai tukar rupiah. Ekonomi nasional melambat berpengaruh kepada kinerja pelanggan PT Perusahaan Gas Negara Tbk secara umum, terutama pelanggan pembangkit listrik dan industri. Karena kinerja pelanggan yang menurun itu membuat penyerapan gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga menurun yang berimbas pada pendapatan dan laba bersih perseroan.

Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Heri Yusup mengatakan, kinerja perseroan hingga semester I 2015 mencerminkan kondisi makro ekonomi secara umum.

"Ketika pelanggan kami, khususnya dari kalangan pembangkit listrik dan industri mengurangi penyerapan gas dari PT Perusahaan Gas Negara itu berimbas pada pendapatan dan laba PT Perusahaan Gas Negara Tbk secara umum. Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ekonomi nasional, kami optimistis kondisi ke depan akan membaik," kata Heri.

Meski ekonomi melambat, PT Perusahaan Gas Negara Tbk tetap fokus mengembangkan infrastruktur gas bumi dalam rangka memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi.

Perseroan sudah merampungkan pipa transmisi Kalimantan Jawa tahap I (Kalija I) sepanjang 207 Kilometer pada Agustus 2015. Sepanjang 203 KM pipa berada di laut dan 4 kilo meter pipa di darat.

Pipa Kalija I menghubungkan sumber gas lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke PLTGU Tambak Lorok Semarang, pembangkit listrik milik PLN. "Kami saat ini sedang melakukan commissioning pipa Kalija tersebut," tutur Heri. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya