4 Cara Dapat Untung Buat yang Berani Ambil Risiko

Jika Anda tidak puas dengan imbal hasil deposito di bank, mungkin saat ini Anda sedang melirik bisnis lain.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 05 Sep 2015, 08:30 WIB
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda tidak puas dengan imbal hasil deposito di bank, mungkin saat ini Anda sedang melirik investasi lain karena Anda ingin keuntungan yang lebih besar. Namun tingginya potensi keuntungan memiliki peluang risiko yang juga besar.

Jika Anda orang yang berani mengambil risiko tinggi, mungkin empat kegiatan investasi ini cocok bagi Anda, dikutip dari gobangkingrates, Sabtu (5/9/2015) :

Membeli saham

(Foto: Reuters)

Dengan membeli saham, Anda menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Ketika berinvestasi di saham, Anda berbagi keuntungan, dan kerugian dengan perusahaan tersebut.

Sebagai sedikit gambaran, Di Amerika Serikat selama rentang tahun 1928 hingga 2014, Indeks saham Standard & Poor 500, naik rata-rata 9,6 persen per tahun. Namun, selama rentang waktu 86 tahun tersebut ada kalanya bursa saham anjlok, seperti pada tahun 1931 indeks saham anjlok 43,84 persen, dan pada 2008, banyak saham anjlok hingga 36,55 persen.

Pilihlah saham perusahaan dengan rekam jejak yang menguntungkan dan memberikan deviden bagi pemegang saham.

Forex market

Forex (investovedia.com)

Pasar valuta asing atau biasa dikenal dengan sebutan pasar valas (forex market) adalah kegiatan perdagangan mata uang asing dengan mata uang asing lainya. Jika Anda pernah bepergian ke luar negeri, Anda tahu bagaimana cara menukarkan mata uang negara Anda dengan mata uang asing untuk sekedar membeli makanan, hiburan dan souvenir.

Valas dapat menguntungkan karena merupakan, pasar dengan nilai transaksi sekitar US$ 5,3 triliun perhari pada tahun lalu. Selain itu, valas sangat liquid, dan pasar valas buka 24 jam per hari, 5 hari per minggu.

Sebelum memasuki bursa, sebaiknya anda membuat akun demo terlebih dahulu. Ada banyak broker yang menawarkan pembuatan akun demo tersebut.

Short selling

Refleksi layar indeks saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/4). IHSG ditutup anjlok 38 poin pada perdagangan hari ini, seiring aksi jual masif pada hampir seluruh saham unggulan.(Antara)

Short selling adalah lebih dari sebuah strategi investasi. Biasanya, investor saham lebih memilih harga saham mereka naik. Namun, adakalanya investor menggunakan strategi short selling jika mereka yakin harga saham atau pasar indeks tertentu akan turun.

jika Anda yakin harga saham XYZ akan turun di masa depan, Anda meminjam saham XYZ saat ini, dan kemudian Anda menjualnya. Setelah saham turun harga, Anda membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih rendah.

Anda mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli, dikurangi komisi dan bunga. Namun bagaimana jika ternyata harga saham malah naik, Anda akan mengalami kerugian.

Penawaran saham perdana

Foto dok. Liputan6.com

Pada penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Anda berinvestasi pada perusahaan tanpa track record publik. Meskipun banyak yang untung dengan membeli saham-saham yang baru Go-public, tetapi banyak juga yang merugi.

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi pada saham yang baru IPO, berbicaralah dengan perkawilan persusahaan sekuritas yang Anda gunakan. (Ilh/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya