Liputan6.com, Mekah - Menjadi tamu Allah adalah sesuatu yang telah lama diidamkan bagi sebagian umat Islam. Tak mengherankan jika senyum mereka mengembang begitu menjejakkan kaki di Kota Suci Mekah, Arab Saudi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (1/9/2015), tahun ini, pemerintah tak hanya memperhatikan soal katering makanan jemaah selama berada di Tanah Suci, pemondokan jemaah juga sangat diperhatikan.
Advertisement
Para jemaah dari kloter JKS 01 ini sudah tak sabar ingin melihat bagaimana kamar penginapan mereka selama berada di Tanah Suci. Setelah mendapat kunci, mereka langsung bergegas menuju ke kamar masing-masing.
Setiap kamar berkapasitas 3 hingga 4 orang. Laki-laki dan perempuan menempati kamar yang berbeda."Lihat kamarnya Alhamdulillah nyaman, enak," ucap salah satu jemaah.
Konjen RI di Jeddah, Dharmakirty Syailendra Putra dan Kepala Daker Mekah, Arsyad Hidayat turut memantau langsung kesiapan fasilitas kamar yang akan ditempati para jemaah.
"Secara hotel bintang 3 atau bintang 4, makanya fasilitas yang ada pun seperti fasilitas hotel bintag 3. Seperti kartu, kunci untuk masuk ke hotel kemudian tidak boleh masak di dalam kamar, makanya nanti kita minta disiapkan semacam kafetaria di dalam hotel tersebut," ungkap Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat.
Untuk tahun ini, pemerintah menetapkan pemondokan haji dengan beberapa kriteria. Mulai dari kondisi bangunan yang layak, ketersediaan lift dan lobby pemondokan dengan luas minimal 50 meter2, serta jarak terjauh pemondokan dari Masjidil Haram ditetapkan maksimal sekitar 4,5 km. (Vra/Mut)