Jokowi Kaget, Penghasilan Go-Jek Bisa Rp 400 Ribu per Hari

Presiden RI Joko Widodo (Kokowi) mengundang para tukang ojek, supir taksi dan supir kopaja untuk makan siang bersama pada Selasa (1/9/2015).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Sep 2015, 18:14 WIB
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan tukang ojek sebelum acara makan siang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Setidaknya ada 100 para pekerja di sektor transportasi yang diundang dalam jamuan tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Kokowi) mengundang para tukang ojek, supir taksi dan supir kopaja untuk makan siang bersama pada Selasa (1/9/2015). Salah satu diantara kelompok yang diundang adalah para pengendara Go-Jek.

Dalam dialognya, Jokowi mengundang salah satu pengendara Go-Jek bernama Suryadi. Jokowi meminta Suryadi untuk menyampaikan keluh kesahnya selama di lapangan. Biasa, Suryadi mengeluhkan banyaknya ojek pangkalan yang kurang bersahabat dengan para pengendara Go-Jek.

"Sebenarnya kami tidak ambil lapak ojek pangkalan, jadi kebanyakan ojek lapangan salah paham, sebenarnya dari Go-Jek mengajak, ayo gabung, ingin penghasilan bagus, ya ayo‎," cerita Suryadi di depan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Mendengar pernyataan tersebut, Jokowi merasa penasaran mengenai penghasilan yang diterima oleh Suryadi setiap harinya. Alhasil langsung ditanyakan ke Suryadi. "Kalau boleh saya tahu, sehari dapat berapa?" tanya Jokowi.

"Bisa sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu," jawab Suryadi.

Mendengar jawaban tersebut, Jokowi langsung terkejut dan khawatir adanya mutasi besar-besaran para pengendara transportasi lain untuk menjadi pengendara Go-Jek.

"‎Banyak dong, yang lain jangan-jangan ke Go-Jek semua, nanti sopir taksi, Kopaja, semua jadi pindah. Benar itu segitu? Banyak banget ya‎," ujar Jokowi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jokowi pun kembali menanyakan ke Suryadi, namun mengenai masalah yang sering dihadapi di lapangan saat membawa penumpang.‎ "Kalau tilang itu sudah biasa pak, asal kita menaati peraturan, pasti tidak akan di tilang," tutupnya.

Langkah Jokowi mengundang pekerja di sektor transportasi ini disambut gembira. Rafiq Jatmika, salah satu pengendara Go-Jek mengungkapkan rasa senangnya menginjakkan kaki di Istana Kepresidenan. Ini menjadi yang pertama kali bagi Rafiq masuk ke Gedung Istana Negara, Jakarta.

"Biasanya saya hanya lewat sini saja, hanya bisa melihat dari luar, kapan ya bisa masuk ke sini. Ini akhirnya bisa ke sini, makan siang bareng lagi, seperti mimpi," kata Rafiq sambil menampar pipinya sendiri, saat berbincang dengan Liputan6.com di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Diceritakannya, saat dikabari ada undangan makan siang bersama presiden, dirinya sedang ada di pangkalan pusat di Tebet, Jakarta Selatan. Salah satu utusan presiden langsung meminta Rafiq mengkoordinasikan 15 pengendara Go-Jek untuk acara siang ini.

"Saya sampaikan ke temen-temen, malah saya kelihatan bodoh, karena teman-teman itu pada tidak percaya, tapi Alhamdulillah saya buktikan sekarang kalau ini nyata," tegasnya.

Hal serupa juga diungkapkan sopir Kopaja P20 jurusan Pasar Senen-Lebak Bulus, Sudarto. Dia menceritakan diajak makan siang bersama orang nomor 1 di Indonesia tersebut pagi tadi pukul 09.00 WIB.

"Saya tadi pagi waktu lagi nunggu giliran di Pasar Senen, diajak untuk makan siang, saya langsung ikut, saya bersyukur juga bisa ke sini," kata dia.

Dalam kunjungannya tersebut, Sudarto berharap dapat menyampaikan nasibnya kepada Jokowi. Paling tidak, kejelasan mengenai jaminan kesehatan para sopir Kopaja harus lebih diperhatikan. Sayangnya, saat berdialog, Sudarto tidak mendapat kesempatan berbicara dengan Jokowi. (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya