Liputan6.com, Jakarta - Turnamen Piala Presiden 2015 memang memberlakukan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan. Terbukti dalam lima laga yang sudah digelar, belum ada kasus pemukulan atau penganiayaan wasit.
Selaku promotor, Mahaka Sports and Entertainment, menerapkan aturan tegas bagi pemain atau klub yang melakukan tindak kekerasan terhadap sang pengadil. Denda Rp 100 juta harus dikeluarkan sebuah klub jika terbukti melakukan penganiayaan pada wasit. Bahkan jika ada pemain yang berkelahi, kedua klub akan didenda masing-masing Rp 50 juta.
Advertisement
Mungkin faktor itulah yang membuat pemain-pemain tidak berani menyentuh wasit ataupun berkelahi di lapangan. Akan tetapi tetap, dalam jalannya laga, hujan kartu masih terjadi.
Tercatat sudah empat kartu merah dikeluarkan wasit dalam lima laga Piala Presiden 2015. Mahaka pun sudah memberlakukan denda bagi pemain yang terkena kartu.
"Jika kartu kuning denda Rp 2 juta, kalau kartu merah denda Rp 5 juta dan dilarang tampil satu pertandingan," ujar CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani.
Berikut daftar penerima kartu merah Piala Presiden 2015 hingga 31/8/2015:
Alan Aciar - Persija
Erik Setiawan - Persita
Iqbal Samad, Hendra Wijaya - PSM Makassar
Baca Juga
Video Drama Rossi vs Marquez di MotoGP Silverstone
Resmi, Titisan Giggs Gabung ke Dortmund
Gelora Bung Karno Siap Tampung Penonton Derby Milan
Ditantang Menpora Bertemu Empat Mata, Ini Respons La Nyalla
MU Bakal Datangkan Striker 19 Tahun Senilai Rp 778 Miliar
Baca Juga