Liputan6.com, Damaskus - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait keberadaan kuil kuno Palmyra di Suriah. Bangunan kuno tersebut dipastikan sudah hancur lebur.
Keterangan PBB ini dirilis berdasarkan gambar satelit. Mereka mengatakan, kuil yang hancur akibat ulah kelompok radikal ISIS ini adalah Temple of Bel.
Advertisement
"Sayangnya, dari gambar yang kami dapat memperlihatkan bangunan utama dari kuil ini sudah luluh luntak," ucap Direktur Badan Pengkajian dan Pelatihan PBB UNOSAT, Einar Bjorgo seperti dikutip dari BBC, Selasa (1/9/2015).
Hancurnya Temple of Bel ternyata meninggalkan kesedihan mendalam bagi warga Suriah. Salah satunya adalah penduduk lokal Palmyra, Khaled al-Homsi.
"Ketika kami mendengar ledakan itu di monumen penting itu, rasanya seperti kehilangan bagian dari diri anda, bagian dari sejarah dan pengetahuan dunia," ujar al-Homsi.
Rumor mengenai ledakan di Temple of Bel sebenarnya sudah diungkap oleh Kepala Departemen Museum dan Barang Antik Suriah, Maamoun Abdul Karim. Dia mengatakan memang benar ada ledakan besar di kuil itu tapi tidak menghancurkan seluruh bangunan.
Sejak menebar ancaman di Suriah, Kelompok ISIS kerap menghancurkan bangunan bersejarah. ISIS beralasan bangunan kuno harus dihancurkan karena lambang dari kesesatan.
Di Palmyra tidak hanya Temple of Bel saja yang dihancurkan. Pada pekan lalu, Kuil Baalshamin juga diledakan oleh ISIS.
Temple of Bel sendiri dikenal sebagai kuil pemujaan kepada Dewa Palmyrene. Kuil ini merupakan salah satu bangunan kuno dalam kondisi terbaik di Suriah. Sayangnya, dulu... (Ger/Ein)