Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana membangun gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia dengan tinggi 530 meter di kawasan Rasuna Episentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Rencananya, gedung kebanggaan Pertamina ini akan dibangun dengan ketinggian 530 meter, 99 lantai dan luas total bangunan 540 ribu meter persegi. Bahkan peletakan batu pertama pembangunan Pertamina Energy Tower telah dilakukan pada 9 Desember 2013.
Advertisement
Lalu apa kabar proyek prestisius tersebut?
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan saat ini pihaknya sedang mengkaji ulang pembangunan gedung yang terletak di kawasan bisnis Kuningan Jakarta tersebut. Perusahaan energi pelat merah itu berencana untuk memangkas jumlah lantai pada Pertamina Tower yang berjumlah 99 lantai tersebut.
"Saat ini kami melakukan perhitungan," kata Dwi, saat rapat dengan komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Dwi mengungkapkan kajian ulang dilakukan karena dengan jumlah lantai 99 membuat konstruksi gedung dengan nilai investasi US$ 1,7 miliar tersebut menjadi lebih mahal. Hal tersebut berimbas pada harga sewa yang mahal.
" Jatuh sewanya tinggi sekali sehingga tidak sesuai market. Untuk itu, kami lakukan kajian," tuturnya.
Karena itu, untuk menekan biaya konstruksi Pertamina berniat memangkas jumlah lantai pada gedung yang rencananya menyaingi menara Petronas di Malaysia tersebut.
"Tadinya 99 lantai sehingga perlu struktur yang kuat sehingga butuh biaya besar. Kami sedang evaluasi lagi," pungkasnya. (Pew/NDw)