Liputan6.com, Surabaya - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya tidak mau disalahkan atas putusannya yang menyatakan berkas Rasiyo-Dhimam Abror tidak memenuhi syarat (TMS) pada 30 Agustus lalu.
KPUD berbalik menuding Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai biang persoalan Pilkada Surabaya karena tidak terbuka soal hilangnya berkas rekomendasi untuk Dhimam Abror.
Komisioner KPUD Surabaya, Nurul Amalia, menegaskan, jika sejak awal pendaftaran PAN menyampaikan masalah tersebut dan didukung laporan polisi, pihaknya masih bisa mempertimbangkan untuk meloloskan pasangan Rasiyo-Abror.
"Baru kemarin terungkap dokumen itu (surat rekomendasi) hilang. Kami jujur, yang lain juga harus jujur. Kami jangan dibohongi," kata Nurul di Kantor KPUD Surabaya, Selasa (1/9/2015).
Nurul menambahkan jika surat yang hilang dan baru dilengkapi masanya sudah lewat. Sehingga, pihaknya tidak akan mencabut putusan tidak meloloskan Rasiyo-Abror sebagai kandidat Pilkada Surabaya.
"KPU telah bekerja sesuai aturan berlaku. Kita tidak akan mencabut putusan itu," kata Nurul.
Nurul menyatakan, untuk masalah rekomendasi DPP PAN kepada Abror yang berupa scan, sejak masa pendaftaran pihaknya menyampaikan ke partai pengusung harus diganti yang identik. Bahkan, pesan tersebut diulang saat perbaikan berkas 19 Agustus kepada Liaison Officer (LO) atau penghubung pasangan Rasiyo-Abror dengan KPU. Dan jika belum mengerti bisa mengkonsultasikannya.
"Kita sudah sampaikan ke partai dan LO, harus diganti yang asli," lanjut Nurul.
Nurul juga menolak, jika pihaknya dituding tidak pro-aktif dan berusaha menggagalkan Pilkada Surabaya 2015. "Ketika datang ke sini, kami menyampaikan, jika kurang paham monggo kontak nomor kami," tegas Nurul.
Nurul menjelaskan pihaknya siap menyampaikan fakta yang terjadi jika ada panggilan dari lembaga yang berwenang menyelesaikan kisruh Pilkada di Surabaya.
"Kita akan ceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Meski ada gugatan ke DKPP, kita tetap menjalankan proses Pilkada, yaitu kembali membuka pendaftaran bagi partai politik atau gabungan partai yang akan maju dalam Pilkada Surabaya 2015," pungkas Nurul. (Ron/Yus)
Tak Mau Disalahkan, KPUD Surabaya "Serang Balik"
"KPU telah bekerja sesuai aturan berlaku. Kita tidak akan mencabut putusan itu," kata Nurul.
diperbarui 01 Sep 2015, 20:35 WIBPasangan Dhimam Abror-Haris Purwoko datang ke kantor KPU untuk mendaftar calon walikota dan wakil walikota Surabaya, Senin petang.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dampak Benih Lobster Dilegalkan: Nelayan Semringah, Pembudidaya Ketiban Untung
7 Arti Mimpi Bertemu Presiden Joko Widodo, Simbol Keberkahan atau Peringatan?
Fokus : Mencoblos di Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Ayu Ting Ting dan Keluarga Kompak Kenakan Busana Senada, Berikan Hak Suara di Pilkada 2024
Hasil Quick Count Indikator Pilgub Sumut 2024 Suara 38%: Bobby-Surya 64,80%, Edy-Hasan 34,88%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jatim 70,33%: Luluk-Lukman 8,77%, Khofifah-Emil 59,11%, Risma-Gus Hans 32,11%
Memahami Political Science Adalah: Kajian Komprehensif Ilmu Politik
Jubir Sebut Hasil Exit Poll Pramono-Rano Karno Raih 55 Persen: Ini Kemenangan Semua Warga Jakarta
Hasil Quick Count Indikator Pilkada Jabar 53%: Acep-Gitalis 10,14%, Jeje-Ronal 9,22%, Syaikhu-Ilham 19,82%, Dedi-Erwan 60,82%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Banten Suara Masuk 72,28%: Airin-Ade 44,18%, Andra-Dimyati 55,82%
Hasil Quick Count Charta Politika Pilgub Jateng Suara Masuk 61,67%: Luthfi-Yasin 58,15%, Andika-Hendi 41,85%
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilgub Sumut 2024 38%: Bobby-Surya 62,13%, Edy- Hasan 37,87%