Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Jepang, Fujitsu, Rabu (2/9/2015) menggelar acara Fujitsu Day 2015 di Ritz-Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta. Di acara ini Fujitsu mempresentasikan dan memamerkan berbagai inovasi dan solusi teknologi terkini.
Sebelumnya, memang Fujitsu cenderung dikenal sebagai perusahaan yang lebih banyak memproduksi hardware. Namun, di era hyperconnected world atau hyperconnected system, Fujitsu melihat adanya peluang bisnis lain yaitu inovasi dan solusi berbasis ICT.
Untuk mewujudkan visinya, yaitu Teknologi dan Layanan, Fujitsu menyoroti pendekatan strategis "Human Centric Innovation in Action". Pendekatan ini terdiri dari tiga elemen utama yakni infrastruktur, informasi, dan sumber daya manusia.
Elemen infrastruktur antara lain meliputi optimalisasi jaringan, komputasi terintegrasi, dan segala hal yang bersifat on-demand. Adapun elemen informasi mencakup keamanan dan nilai baru dari informasi tersebut.
Sementara yang termasuk ke dalam pilar sumber daya manusia adalah pembuatan nilai melalui integrasi, mobilitas, dan pemberdayaan.
Berkenaan dengan hal ini, Managing Director Fujitsu Indonesia, Achmad S. Sofwan mengatakan, "Hyperconnected system itu riil, nyata. Karena itu kita perlu menyikapinya dengan bijak. Maka, perusahaan dan instansi pemerintah harus memanfaatkannya."
"Artinya, kalau perusahaan ya harus mampu menyediakan inovasi dan solusi berbasis ICT atas permasalahan yang ada, sedangkan instansi memperbaiki dan memperbarui terus layanannya dengan berbasis ICT. Bahkan, perusahaan kecil sekalipun sebetulnya sudah bisa mengimplementasikannya," tambah Sofwan.
Advertisement
(why/isk)