Liputan6.com, Bandung - Pelatih Martapura FC Frans Sinatra mengaku puas dapat mengimbangi permainan Persebaya United di laga pembuka penyisihan Grup A Piala Presiden 2015, Rabu (3/9). Meski Persebaya mendominasi laga, justru Martapura yang hampir membawa pulang kemenangan.
Pada menit ke 51, Pahreza Agamal menjebol gawang Jendry Pitoy. Namun sayang, golnya dianulir karena wasit mengangkat bendera offside.
"Untuk pertandingan pertama kami mendapat satu poin. Tetap patut kami syukuri. Soal gol, kalau menurut wasit itu offside ya kita terima," kata Frans dalam jumpa pers pasca laga.
Runner up Divisi Utama 2014 itu memang tampil dengan penetrasi tinggi. Kekompakan skuat tersebut dikatakan sang pelatih karena keputusan manajemen klub yang tak membubarkan tim.
"Kami juga bermaterikan pemain-pemain lokal. Itu yang membuat kami siap menghadapi Piala Presiden. Kuncinya berlatih dan berlatih," katanya lagi.
Dalam laga tersebut, striker asal Kamerun Charles Orock gagal dimainkan. Pasalnya sang pemain belum merampungkan perpanjangan surat tinggal terbatasnya.
"Kalau bicara hasil, siapa yang tak mau jadi yang terbaik. Melawan tim yang sudah punya nama, kalau dikatakan puas, ya. Saya puas dengan pertandingan ini," pungkas Frans. (Jnp/Ary)
Baca Juga
Advertisement
5 Transfer "Gagal di Menit Akhir" yang Paling Populer
5 Alasan Martial Bakal Bersinar di Manchester United
Jadwal Pertandingan Grup A Piala Presiden 2015