Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal Purnawirawan TNI Ryamizard Ryacudu turun langsung ke lapangan mengecek alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI. Inspeksi itu dilakukan di 3 lokasi, yakni Makopassus, Mako Yonkav 1 Cijantung, dan Mako Yonif 201, Gandaria, Jakarta Timur.
Ryamizard mengatakan, kerusakan alutsista yang dimiliki TNI AD saat ini cukup ringan. Meski begitu, persoalan harus segera ditangani karena sangat berpengaruh pada penggunaan alutsista tersebut.
Advertisement
"Ya kalau kita lihat tadi kerusakan ringan tapi menentukan," ujar Ryamizard di Mako Yonif Mekanis 201/JY, Gandaria, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).
Permasalahan tersebut, kata Ryamizard, seperti kerusakan pada sistem radio, teropong, hingga kehabisan peluru. "Ya seperti panser ada yang radionya rusak, kan nggak bisa berhubungan, nggak bisa komunikasi. Terus kekeran (terpong) juga dibeli, kita nggak bisa lihat dong kalau nggak ada kekeran."
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga menegaskan pemerintah telah memiliki anggaran yang cukup untuk kebutuhan alutsista TNI. Pihaknya akan membeli alutsista secara bertahap. Saat ini, prioritas yang harus dilakukan adalah melengkapi kekurangan alutsista yang sudah ada.
"Sudah dianggarkan (pembelian alutsista). Itu akan bertahap. Tapi yang segera itu tadi, yang kecil-kecil dulu. Seperti senjata yang mulai tak bagus, terus kita punya tank Leopard tapi nggak punya peluru, itu kan harus dibeli, masak buat gagah-gagahan aja," tandas Ryamizard.
Ryamizard menuturkan pihaknya telah menyerahkan laporan audit alutsista kepada Presiden Joko Widodo. Ia berharap, para prajurit TNI lebih bertanggungjawab dalam merawat alutsista tersebut.
"Audit sudah diserahkan, nggak terlalu ada masalah. Yang terpenting perawatan perlu ditingkatkan. Perawatan nggak boleh main-main dan alatnya harus baru," pungkas Ryamizard. (Ali/Nda)