Penjara di Selatan AS jadi Target Pemindahan Napi Guantanamo

Tim survei pertahanan, awal bulan ini pada 13 Agustus, telah mengunjungi sebuah fasilitas federal di Leavenworth, Kansas.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Sep 2015, 13:00 WIB
Penjara Guantanamo. (Reuters)

Liputan6.com, Carolina - Pejabat-pejabat pertahanan Amerika kini sedang mempelajari fasilitas penjara di South Carolina, sebagai salah satu tempat yang mungkin akan digunakan untuk memenjara tahanan yang kini berada di Guantanamo, Kuba.

"Tim survei telah memulai kunjungan selama 2 hari pada Rabu dan Kamis (2-3 September) ke Naval Consolidated Brig di Charleston, South Carolina. Kunjungan ini diperlukan untuk menentukan lokasi potensial untuk memenjarakan sejumlah orang di Amerika Serikat, dan menilai estimasi biaya terkait dengan hal tersebut," ujar juru bicara Pentagon Komandan Gary Ross, dikutip dari VOA News, Kamis (3/9/2015).

Kendati demikian, Ross tak mengatakan di mana survei lokasi lainnya akan dilakukan di waktu mendatang.

Tim survei pertahanan, awal bulan ini telah mengunjungi sebuah fasilitas federal di Leavenworth, Kansas pada 13 Agustus.

Presiden Barack Obama mengatakan akan menutup pusat tahanan Teluk Guantanamo itu, merupakan salah satu prioritas dalam masa pemerintahannya. Namun memindahkan terhukum atau tersangka teroris ke Amerika merupakan isu kontroversial di dalam negeri dan ditentang sebagian anggota Kongres -- baik dari faksi Republik maupun Demokrat.

Meskipun banyak tahanan Guantanamo telah dipindahkan ke negara-negara lain dalam beberapa tahun ini, masih ada 116 tahanan di fasilitas itu.

"Fasilitas di AS perlu menampung sekitar 50 napi. Saat ini ada 116 tahanan di pusat penahanan di Teluk Guantanamo. Banyak yang memenuhi syarat untuk ditransfer ke negara-negara lain," demikian menurut seorang pejabat pertahanan Amerika.

Sehingga saat ini masih mempertimbangkan beberapa lokasi di wilayah Amerika.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ashton Carter pekan ini mengisyaratkan bahwa penjara militer di Pangkalan Angkatan Laut di Teluk Guantanamo mungkin akan tetap buka. Meski presiden berencana menutupnya.

"Jika mereka ditahan di Teluk Guantanamo tidak apa-apa, tetapi saya menilai akan lebih baik jika ditemukan tempat lain bagi mereka," kata Carter di hadapan beberapa pejabat militer Amerika hari Selasa 1 September 2015. (Tnt/Rie)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya