Suku Aborigin Australia Juga Punya Batik

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mendapatkan hadiah batik suku Aborigin Australia.

oleh Yanuar H diperbarui 03 Sep 2015, 11:18 WIB
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mendapatkan hadiah batik suku Aborigin Australia. (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X mendapatkan hadiah batik suku Aborigin Australia.

Batik tersebut merupakan proyek kolaborasi antara Pusat Kebudayaan Yirrkala dari Bumi Arnheim Timur Laut dengan bisnis pembuatan batik tradisional di Pekalongan, Jawa Tengah.

Batik itu diserahkan oleh Duta besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Hasil kerajinan tersebut diberikan sebagai hadiah karena kedekatan antara Yogyakarta dan Australia, khususnya di dalam hal batik.

"Saya juga memberi hadiah penduduk Yogyakarta yaitu batik yang didesain yang didesain seniman penduduk asli dari Australia dan seniman Indonesia," ujar Grigson usai mengunjungi Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta pada Rabu 2 September 2015.
 
"Bagi kami batik itu mewakili budaya Australia dan Indonesia. Oleh karena itu Yogyakarta dipilih," ujar dia.

Tak cuma kerjasama industri kreatif, Australia dan Yogyakarta juga akan menjalin kerjasama di bidang budaya, ekonomi, dan penelitian. Hal itu pula yang dibahas Grigson bersama Sultan.

"Kami membahas tantangan energi matahari, kami pertimbangkan tantangan berbeda di Australia wilayah besar dengan populasi yang kecil dan di Jogja populasi besar dengan wilayah sangat kecil," imbuh dia. (Ndy/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya