Liputan6.com, Jakarta - Ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) nyatanya tidak berpengaruh sama sekali ke masyarakat Indonesia yang kerap berbelanja online lewat smartphone.
Hal tersebut dibuktikan oleh sebuah survei yang dilakukan oleh Google Indonesia bersama lembaga riset GfK baru-baru ini. Diungkap, 78 persen responden melakukan belanja online dari smartphone-nya.
Henky Prihatna, Country Industry Head Google Indonesia mengatakan bahwa aktivitas belanja online di smartphone memang terus meningkat.
"Mungkin karena dulu smartphone kecil layarnya. Nah, sekarang lebih besar dan orang juga nyaman kalau berbelanja online," tutur Hengky ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com di kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
"Selain itu, keamanan transaksi mobile rupanya juga dipandang lebih meningkat, masyarakat sekarang lebih confident dan makin gampang," tambahnya.
Di sisi lain, Elevenia yang juga turut hadir pada presentasi temuan data survei terbaru Google tersebut menjelaskan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS benar-benar tidak berpengaruh kepada transaksi.
"Pertumbuhan belanja online justru tetap meningkat, angkanya naik, baik transaksi maupun traffic," kata Madeleine Ong, Vice President Marketing Division Elevenia.
Madeleine juga membeberkan soal nilai transaksi Elevenia pada Juni 2015 yang mencapai Rp 100 miliar. Untuk Agustus 2015, transaksinya naik menjadi Rp 130 - Rp 135 miliar per bulan. Itu merupakan bukti bahwa naiknya dolar tidak berefek sama sekali kepada konsumen e-Commerce.
Selain itu, Madeleine juga menjelaskan bahwa semakin ke sini pengunjung Elevenia kebanyakan merupakan pengguna perangkat mobile.
"Awalnya, 40 persen pengunjung dari perangkat mobile, namun sekarang naik menjadi 60 persen," tuturnya.
Bahkan, rata-rata nilai transaksi pengunjung Elevenia juga naik. Disebutkan, jika sebelumnya rata-rata nilai transaksi sebesar Rp 50.000 - Rp 100.000, maka kini rata-rata menjadi Rp 300.000.
"Kalau melihat hasil survei ini, tentunya bisa menjadi implikasi bagi pemasar bahwa konsumen urban telah mulai beralih ke perangkat mobile," kata Henky.
Survei ini telah dilakukan dengan metode tatap muka langsung ke 2.500 orang di wilayah Jakarta, Bodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya selama tiga bulan, dari Desember 2014 hingga Februari 2015.
(jek/isk)
Rupiah Ambruk, Orang Indonesia Tetap Santai Belanja Online
Ambruknya nilai tukar rupiah nyatanya tidak berpengaruh sama sekali ke masyarakat Indonesia ketika hendak berbelanja online.
diperbarui 03 Sep 2015, 14:25 WIBAnjloknya nilai tukar rupiah nyatanya tidak berpengaruh sama sekali ke masyarakat Indonesia ketika hendak berbelanja online
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami Kejahatan Adalah: Definisi, Penyebab, dan Dampaknya pada Masyarakat
Fungsi Usus Halus dalam Sistem Pencernaan: Peran Vital Organ Pencernaan
Cara Memulihkan File yang Terhapus: Panduan Lengkap Menyelamatkan Data Penting
Mayor Teddy Bantah Prabowo Sakit, Ini Alasannya Batal Bertemu PM Malaysia
Fungsi Niacinamide: Manfaat dan Cara Penggunaan untuk Perawatan Kulit
Cara Melayani Pelanggan dengan Baik: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumen
Muswil PW Muhammadiyah Jawa Barat Diduga Cacat Hukum, Begini Kronologinya
Daftar iPhone dan iPad yang Kompatibel dengan iOS 19 dan iPadOS 19, Cek Sekarang!
Top 3: PPN 12 Persen Bikin Harga BBM dan LPG Naik?
Belanja Makanan Khas Berbagai Daerah di Jakarta Barat Tanpa Harus ke Luar Kota, Tersertifikasi Halal Pula
Top 3 Islami: Ahli Ibadah yang Bangkrut di Hari Kiamat, Salam Sholat Sebaiknya Diniatkan untuk Malaikat Kata Gus Baha
5 Tanda Teman yang Suka Playing Victim dan Cara Menghadapinya