Empat bulan sudah berlalu dari saat deal peminjaman David Beckham dari LA Galaxy ke AC Milan tercapai, dua pekan sudah terlewati setelah debut Beckham berbalut kostum Rossoneri, dan sepekan telah terlewati sejak gol perdananya bagi Milan. Kini, Milan serius ingin mempermanenkan sang superstar di San Siro.
Beckham memang fenomenal. Sejak ia masih menjadi pemain muda Manchester United. Kemudian pindah ke klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Lantas, membuat kejutan dengan pindah ke klub ‘antah berantah’ Galaxy, dan terakhir menjadi pemain pinjaman di Milan, penampilannya di lapangan hijau selalu menarik perhatian publik.
Menarik untuk mencermati mengapa Beckham sebenarnya ingin terus bertahan di Milan meski masa pinjamnya akan habis pada Maret nanti. Boleh saja, mantan icon MU ini mengaku kalau dirinya amat bangga dapat bermain di klub sebesar Milan, dan hal itu tentu amat wajar jika melihat rekam jejak sang pemain yang selalu memperkuat klub besar. Namun tentunya motivasi utama Becks adalah kembali masuk Timnas Inggris.
Ya, motivasi ini juga yang membuat ia memilih Milan sebagai tempat untuk ‘menjaga kondisi fisik’. Semua poin terdapat di Milan. Selain merupakan tim dengan tradisi juara, Milan juga berkompetisi di Serie A. Liga yang tentunya jauh lebih ketat dibandingkan Major League Soccer (MLS), tempat berkompetisi Galaxy.
Satu faktor utama lain yang tak dapat dikesampingkan tentulah pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello. Pelatih kedua Three Lions yang bukan orang Inggris ini adalah orang Italia. Ia juga pernah melatih Milan, serta pernah juga menangani Beckham di Madrid. Ditambah lagi, Capello tentu akan lebih mudah memperhatikan kemajuan Beckham di Italia, ketimbang ia harus menyeberang jauh ke Amerika Serikat (AS).
Selain itu, keberadaan Beckham di Galaxy juga tidak membuat klub tersebut dapat berprestasi lebih baik. Tahun 2007, Beckham datang dan bermain selama setengah musim. Hasilnya, Galaxy menyudahi musim dengan bercokol di peringkat kelima Western Conference dan tidak dapat mengikuti Play-off. Tahun 2008, Beckham bermain semusim penuh, dan Galaxy justru turun ke pringkat keenam. Satu-satunya kelebihan Beckham di Galaxy mungkin hanya popularitas dan keuntungan dari penjualan jersey.
Dengan fakta-fakta tersebut, kepindahan permanen Beckham ke Milan nampaknya sama sekali bukan mimpi di siang bolong. Sungguh, andai hal tersebut terwujud, nampaknya tak ada pihak yang akan dirugikan. Galaxy mendapat fee transfer yang disinyalir sebesar 11 juta US dollar, Milan mendapat pemain bintang dengan kualitas bagus, dan Beckham memperbesar peluangnya untuk kembali ke Timnas.
Beckham memang fenomenal. Sejak ia masih menjadi pemain muda Manchester United. Kemudian pindah ke klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Lantas, membuat kejutan dengan pindah ke klub ‘antah berantah’ Galaxy, dan terakhir menjadi pemain pinjaman di Milan, penampilannya di lapangan hijau selalu menarik perhatian publik.
Menarik untuk mencermati mengapa Beckham sebenarnya ingin terus bertahan di Milan meski masa pinjamnya akan habis pada Maret nanti. Boleh saja, mantan icon MU ini mengaku kalau dirinya amat bangga dapat bermain di klub sebesar Milan, dan hal itu tentu amat wajar jika melihat rekam jejak sang pemain yang selalu memperkuat klub besar. Namun tentunya motivasi utama Becks adalah kembali masuk Timnas Inggris.
Ya, motivasi ini juga yang membuat ia memilih Milan sebagai tempat untuk ‘menjaga kondisi fisik’. Semua poin terdapat di Milan. Selain merupakan tim dengan tradisi juara, Milan juga berkompetisi di Serie A. Liga yang tentunya jauh lebih ketat dibandingkan Major League Soccer (MLS), tempat berkompetisi Galaxy.
Satu faktor utama lain yang tak dapat dikesampingkan tentulah pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello. Pelatih kedua Three Lions yang bukan orang Inggris ini adalah orang Italia. Ia juga pernah melatih Milan, serta pernah juga menangani Beckham di Madrid. Ditambah lagi, Capello tentu akan lebih mudah memperhatikan kemajuan Beckham di Italia, ketimbang ia harus menyeberang jauh ke Amerika Serikat (AS).
Selain itu, keberadaan Beckham di Galaxy juga tidak membuat klub tersebut dapat berprestasi lebih baik. Tahun 2007, Beckham datang dan bermain selama setengah musim. Hasilnya, Galaxy menyudahi musim dengan bercokol di peringkat kelima Western Conference dan tidak dapat mengikuti Play-off. Tahun 2008, Beckham bermain semusim penuh, dan Galaxy justru turun ke pringkat keenam. Satu-satunya kelebihan Beckham di Galaxy mungkin hanya popularitas dan keuntungan dari penjualan jersey.
Dengan fakta-fakta tersebut, kepindahan permanen Beckham ke Milan nampaknya sama sekali bukan mimpi di siang bolong. Sungguh, andai hal tersebut terwujud, nampaknya tak ada pihak yang akan dirugikan. Galaxy mendapat fee transfer yang disinyalir sebesar 11 juta US dollar, Milan mendapat pemain bintang dengan kualitas bagus, dan Beckham memperbesar peluangnya untuk kembali ke Timnas.