LAPAN Kembangkan Tempat Peluncuran Roket Luar Angkasa

Satelit LAPAN A2 yang diluncurkan tersebut memiliki fungsi 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Sep 2015, 15:30 WIB
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan hasil penemuan terbarunya yaitu Satelit‎ Ekuatorial pertama Indonesia, LAPAN A2‎/LAPAN-ORARI‎ yang langsung dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

LAPAN A2 merupakan hasil pengembangan anak-anak bangsa yang telah mengenyam ilmu di Jerman beberapa tahun lalu. Satelit LAPAN A2 ini juga pengembangan LAPAN A1 yang sudah mengorbit terlebih dahulu pada 2007 sebagai bahan eksperimen.

Kepala LAPAN Thomas Jamaluddin mengungkapkan, satelit yang diluncurkan tersebut memiliki fungsi 80 persen eksperimen dan 20 persen operasional.

"‎Operasionalnya satelit ini memberikan misi untuk menggunakan radio amatir saat bencana dan identifikasi pulau terluar di Indonesia, diharapkan dapat membantu menjaga kedaulatan Indonesia," kata Thomas di Kantor LAPAN di Bogor, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Presiden Jokowi bersama Menteri Kabinet Kerja meninjau satelit Ekuatorial pertama Indonesia, Lapan A2 di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Bogor, Kamis (3/9/2015). Satelit tersebut nantinya akan segera diberangkatkan ke India. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tidak puas dengan LAPAN A2, para peneliti LAPAN tengah mengembangkan LAPAN A3. Satelit ini, fungsi operasionalnya akan ditingkatkan. Pengembangannyapun bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Fungsi LAPAN A3 ini nanti mampu melakukan pengindraan jarak jauh memantau wilayah pertanian.

Selain satelit, kata Thomas, LAPAN juga sedang mengembangkan Pusat Penerbangan Antariksa yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi ini nantinya akan dijadikan lokasi peluncuran roket-roket luar angkasa.

"Ini akan memicu pengembangan teknologi ke wilayah Indonesia bagian Timur," tegas dia.

Dalam waktu dekat, LAPAN dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) juga akan meluncurkan produk kapal terbang yang dinamai N219 yang dinilai cocok untuk penerbangan jarak pendek seperti antarpulau di Indonesia.

Direncanakan, pesawat turboprop ini akan diluncurkan pada 28 Oktober 2015 yang bertepatan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. N219 ini ditegaskan Thomas juga merupakan murni hasil karya anak bangsa.

"‎Kami juga sedang kembangkan roket roket sipil, untuk penelitian, arahnya ini akan menjadi roket peluncur satelit ke luar angkasa," kata Thomas.

Untuk itu, Thomas meminta dukungan Presiden Jokowi dalam mempercepat pengembangan itu dengan cara penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan anggaran setiap tahunnya. (Mvi/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya