Kiprah Pemain-pemain Spesialis Turnamen di Piala Presiden 2015

Masih gagal di kompetisi domestik, bukan berarti mereka tidak mampu berbicara banyak di level turnamen.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 03 Sep 2015, 19:01 WIB
Winger Arema Cronus, Arif Suyono dikepung tiga pemain Persib Bandung yang coba mengadang pergerakannya. Arema menang tipis 1-0 atas Persib dalam laga uji coba di Stadion Kanjuruhan, Senin (11/8/2015). (Bola.com/ Kevin Setiawan)

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Piala Presiden sudah memasuki pertandingan kedua. Pertandingan ini pun dimanfaatkan segilintir pemain untuk unjuk gigi. Gagal di kompetisi domestik bersama klub masing-masing bukan berarti membuat mereka tidak mampu berbicara di level turnamen.

Setidaknya, terdapat tiga pemain yang kini masih aktif di perhelatan Piala Presiden tahun ini dan berstatus sebagai pemain spesialis turnamen. Mereka sempat menjuarai turnamen bertaraf nasional tapi sejauh ini belum mampu mengantarkan tim merebut gelar liga domestik. Bahkan, di antara mereka terdapat satu pemain asing yang berstatus jago turnamen.

Siapa saja pemain spesialis turnamen yang dimaksud? Berikut ulasannya dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber.


Arif Suyono

Arif Suyono menjalani terapi untuk memulihkan cedera hamstring. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Pemain yang akrab disapa Keceng ini sempat merasakan manisnya merebut gelar Copa Indonesia dua kali. Arif menjuarai Copa Indonesia dua kali beruntun musim 2005 dan 2006. Ketika itu, Arema ditangani pelatih Benny Dollo. Dalam final pertama 2005, Arif yang dicadangkan Bendol. Dalam pertandingan di SUGBK, 19 November 2005, Arema menang 4-3 kontra Persija melalui extra-time.

Di final kedua pada 2006, Arif yang sempat menjadi bagian Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 lagi-lagi dicadangkan Bendol. Ketika itu, Arema mengalahkan Persipura Jayapura dua gol tanpa balas.

Arif menjadi pemain yang telah tiga kali tampil di final turnamen. Pada 2010, Arif mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai Copa Indonesia. Tapi dia harus kembali gigit jari karena di partai final, Arif hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Saat itu, Sriwijaya FC mengalahkan Arema 2-1.

Keceng saat ini masih memperkuat Arema Cronus. Di Piala Presiden, Singo Edan berada di Grup B bersama Sriwijaya FC, Persela, dan PSGC.


Samsul Arif

Striker Arema Cronus, Samsul Arif Munip merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persib Bandung dengan rekan setim. Di laga itu Arema menang tipis 1-0 di Stadion Kanjuruhan, Selasa (11/8/2015). (Bola.com/Kevin Setiawan)

Pemain spesialis turnamen lainnya jatuh pada sosok striker Arema Cronus, Samsul Arif. Ya, pemain yang masuk ke dalam skuat besutan Alfred Riedl di Piala AFF 2014 ini namanya sempat melambung pada Piala Indonesia 2012 bersama Persibo Bojonegero di era Liga Primer Indonesia. Selain itu, Arif tampil sebagai peraih gelar top-scoerer Piala Indonesia 2009.

Tiga tahun lalu, Persibo mengantarkan tim meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal Persibo disarangkan oleh Dian Irawan yang kini memperkuat Persegres Gresik United. Kini, bersama Singo Edan, Samsul belum bisa memberikan gelar liga domestik.

Sudah dua musim, pemain asli Bojonegoro ini memperkuat Arema. Penampilannya cukup menjanjikan bersama Arema dengan melesakkan 16 gol di 25 pertandingan di seluruh kompetisi.


Dian Irawan

Dian Irawan

Sebagai rekan satu tim Samsul Arif di Persibo Bojonegoro, Dian Irawan juga merebut gelar Piala Indonesia 2012 di era Liga Prima Indonesia (LPI). Pemain berusia 30 tahun ini terhitung berpengalaman.

Bila Samsul keluar sebagai top-scorer di tahun tersebut, maka Dian menyabet penghargaan sebagai pemain terbaik di musim kompetisi yang sama.

Pemain asal Bogor ini terhitung kenyang pengalaman. Dian tercatat sempat memperkuat Semen Padang, Persikabo Bogor, dan Persipasi Bekasi. Dia sempat tampil untuk Persisam Putera Samarinda di musim 2012.

Kemudian pada 2014, Dian bergabung ke Gresik United. Di Piala Presiden 2015, Dian berpotensi merebut gelar turnamen berskala nasional di tim berbeda bersama Gresik United.


Fabiano da Rosa Beltrame

Fabiano Beltrame (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Salah satu pemain asing di Indonesia, Fabiano da Rosa Beltrame termasuk pemain yang handal di lini belakang. Prestasi di liga domestik, berbanding terbalik dengan di turnamen nasional. Pada 2015, ini Fabiano memborong semua gelar turnamen lokal maupun nasional.

Lompatan pencapaian Fabiano sejak pindah ke Arema dari Tim Ibu Kota memang moncer. Mantan kapten Persija ini meraih gelar Inter Island Cup 2015, SCM Cup, hingga Java Sunrise of Cup di Banyuwangi. Sayang, kompetisi yang vakum membuat Fabiano gagal menunjukkan terbaik kendati mampu tampil menjanjikan di sejumlah pertandingan pra musim Arema. (Rjp/Rco)

Baca Juga

Gawat, Boaz Ancam Mundur dari Piala Presiden 2015!

Cetak Gol, Zulham Menang Taruhan Push-Up 50 Kali

Bali United vs Mitra Kukar: Ujian Naluri Pembunuh Serdadu Tridatu

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya