Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu juga ditopang dari kenaikan bursa saham Asia.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (3/9/2015), IHSG menguat 31,81 poin (0,72 persen) ke level 4.433,11. Indeks saham LQ45 menguat 0,95 persen ke level 753,17. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada Kamis pekan ini.
Advertisement
Ada sebanyak 184 saham menguat sehingga membuat IHSG mampu bertahan di zona hijau. Sedangkan 85 saham melemah. Sementara itu, 89 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham hari ini memang tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 189.294 kali dengan volume perdagangan saham 5,55 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,52 triliun.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menghijau. Sektor saham aneka industri naik 2,51 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu disusul sektor saham konstruksi mendaki 2,29 persen, dan sektor saham industri dasar menanjak 1,38 persen.
Meski IHSG menghijau, investor asing cenderung melakukan aksi jual. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 334 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.
Saham-saham konstruksi memimpin penguatan dan sebagai penggerak indeks saham hari ini. Saham PT Adhi Karya Tbk naik 12,95 persen ke level Rp 2.180 per saham, saham PT PP menguat 8,02 persen ke level Rp 3.500 per saham, dan saham PT Wijaya Karya Tbk mendaki 5,86 persen ke level Rp 2.890 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham TKIM melemah 8,66 persen ke level Rp 580 per saham, saham MPPA tergelincir 2,5 persen ke level Rp 2.340 per saham, dan saham SMRA turun 1,29 persen ke level Rp 1.525 per saham.
"Penguatan indeks saham Dow Jones pada waktu New York ditambah posisi aksi jual investor asing berkurang juga memberikan sentimen positif sehingga IHSG menguat," ujar Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, bursa saham Asia pun cenderung sentimen sehingga berdampak ke IHSG. Sedangkan nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga tidak terlalu mempengaruhi laju IHSG.
Bursa saham Asia cenderung variatif pada Kamis pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,48 persen ke level 18.182,39, diikuti indeks saham STI menguat 0,94 persen ke level 2.905. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di posisi 14.188. (Ahm/Gdn)