Purnawirawan Jenderal Ini Kecewa Rumah Dinasnya Dikosongkan Paksa

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, rumah Uddy merupakan rumah paling besar yang menjadi target pengosongan.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 03 Sep 2015, 17:34 WIB
Poses pengosongan 99 rumah dinas Kompleks Denintel Dam Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warga Kompleks Denintel Dam Jaya, Cibubur, Jakarta Timur, yang tempat tinggalnya ikut dikosongkan adalah Mayor Jenderal Purnawirawan Uddy Rusdili. Tempat tinggal yang beralamat di Jalan Bawang Putih I Nomor 18 itu dikosongkan oleh prajurit TNI AD Kodam Jaya karena masa bakti purnawirawan itu sudah habis.

Tidak terima rumahnya dikosongkan, Uddy menyampaikan kekecewaannya kepada Pangdam Jaya Letjen TNI Agus Sutomo. Ia merasa tidak ada perlakuan baik dari Pangdam saat ini, berbeda dengan perlakuan Pangdam sebelumnya.

"Pangdam-Pangdam lama enggak apa-apa. Pangdam sekarang tidak perlakukan kami dengan baik," ujar Uddy saat melihat perabot rumahnya dikeluarkan oleh prajurit TNI AD di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2015).

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, rumah Uddy merupakan rumah paling besar yang menjadi target pengosongan rumah dinas TNI ini. Rumah 2 lantai yang cukup megah tersebut harus dibobol, karena pagar dan pintunya dibiarkan terkunci.

Uddy mengungkapkan kekecewaannya karena saat ini ia dan keluarganya harus meninggalkan rumah tersebut. Rumah megah yang dibangun dia tersebut, diakui telah mendapatkan izin.

"Tidak ada negosiasi, tidak ada ganti rugi. Apalagi kita sekarang juga jadi sipil, kita tidak bisa melawan adik-adik (prajurit TNI) ini. Saya bangun juga enggak sembarangan, saya bangun ini pakai izin," jelas dia.

Uddy merupakan satu di antara 99 rumah yang dikosongkan, karena dinyatakan tidak sesuai dengan hak penggunaannya. 70 Rumah ditempati purnawirawan dan warakauri, dan 29 lainya ditempati anggota TNI non-organik yang tidak berdinas di Denintel Dam Jaya.

Dalam pengosongan rumah dinas TNI ini, sekitar 1.200 prajurit TNI AD dikerahkan untuk mengangkut barang-barang warga dan dipindahkan ke tempat lainnya.

Sementara aksi penolakan warga terus dilakukan selama proses pengosongan. Bahkan, pagi tadi sempat ada aksi bakar ban di depan komplek yang membuat jalan sempat ditutup sementara. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya