Liputan6.com, Sentul - Aventador dan Huracan bisa dibilang sebagai model jagoan Lamborghini bagi para pecinta kecepatan di darat.
Menurut sang pencipta, Lamborghini Aventador LP 700-4 dengan bangga menyatakan bahwa model ini merupakan benchmark mobil supersport. Sementara Huracan LP 610-4, yang dirancang Filippo Perini merupakan penantang kuat McLaren 650 S dan Ferrari 458.
Keduanya tentu punya keistimewaan dan karakter. Lalu, mana yang sesuai dengan Anda?
Kamis 3 September 2015, sejumlah pewarta diajak berpartisipasi dalam Lamborghini Esperienza di Sirkuit Sentul. Dua model disiapkan, Aventador dan Huracan.
Setelah mendapat pembekalan materi mengemudi, kami menuju pit 21-23. Satu per satu diminta duduk di kursi penumpang unit Lamborghini yang telah disediakan untuk ikut mengitari sirkuit satu putaran. Tujuannya jelas, pengenalan dasar pada mobil dan trek.
Pertama, Liputan6.com mendapat kesempatan untuk menyicipi Aventador LP 700-4. Keluar dari pit, mobil yang dibangun atas desain monokok berbahan serat karbon ini punya performa galak. Maklum saja, mesin bertenaga 690 Tk.
(Lamborghini Aventador)
Saat cornering, handling-nya pun agak 'nakal'. Maklum, ini merupakan pengalaman pertama mengendarai mobil dengan tenaga besar. Jadi perlu adaptasi. Untuk posisi tangan dikemudi pun harus tetap berada di jam 3 dan 9.
Memahami karakter Aventador tak mudah. Mobil ini punya suspensi stiff dan hentakan begitu terasa saat perpindahan gigi. Di trek lurus, Liputan6.com hanya berani memacu hingga kecepatan maksimum 190 km/jam.
Pengalaman ini berbeda sekali saat mengetes hatchback Jepang beberapa lalu di sirkuit yang sama. Rasanya, dengan menunggangu Aventador, trek lurus Sirkuit Sentul bisa dilalui dalam sekejap. Begitu pula saat transisi pada tiap tikungannya.
(Penampakan kabin Lamborghini Huracan)
(Penampakan kabin Lamborghini Huracan)
Tiga lap usai sudah. Kini giliran kembali menunggu panggilan untuk mencoba Lamborghini Huracan LP 610-4.
Setelah mengendarai Aventador putih, kini giliran Huracan kelir oranye. Duduk di kursi pengemudi, menyetel posisi duduk dan menyesuaikan kemudi, saya pun langsung masuk sirkuit.
Dua tikungan awal Sirkuit Sentul dilibas dengan mudah. Jujur, mengendarai Huracan lebih mudah dan menyenangkan. Pengendaliannya pun mengasyikan.
(Lamborghini Huracan)
Bila dibandingkan Aventador yang bertenaga 690 Tk, Huracan cuma punya mesin bertenaga 601 Tk, yang bersumber dari mesin 5,2 liter V10. Mesin dikawinkan dengan transmisi 7-speed dual-clutch automated manual.
Perpindahan giginya halus. Saat melintas di 's kecil' handling-nya memuaskan. Di trek lurus, Liputan6.com memacu dengan kecepatan 165 km/jam. Mungkin bisa lebih tinggi seandainya safety car di depan memberikan ruang lebih. Untuk suspensinya juga tak sekaku Aventador.
Sayang, sama seperti Aventador, Liputan6.com hanya diberi kesempatan mencicipi sebanyak tiga kali putaran. Rasanya terlalu singkat. Padahal masih banyak fitur yang bisa dikupas. Tiga lap bersama Aventador dan Huracan dirasa hanya sekadar impresi awal.
Tapi, dari karakter dua Lamborghini itu, bisa disimpulkan bahwa Aventador LP 700-4 sangat cocok bagi mereka yang doyan ngebut dan merasakan sensasi `liar` dari sebuah mobil. Meskipun, idealnya menjajal segala keunggulannya di sirkuit.
Perbandingan spesifikasi: | Lamborghini Aventador LP 700-4 | Lamborghini Huracan LP 610-4 |
Kelas | Supercar | Sportscar |
Layout | Longitudinal,Mid-engine,all wheel drive | Longitudinal,Mid-engine,all wheel drive |
Mesin | 6,5 liter L539 V12 | 5,2 liter V10 |
Output | 690 Tk pada 8.250 rpm | 601 Tk pada 8.250 rpm |
Torsi | 689 Nm pada 5.500 rpm | 560 Nm pada 6.500 rpm |
Transmisi | 7-speed ISR Semi-automatic transmission | 7-speed dual-clutch automated manual |
Akselerasi 0-100 km/jam | 2,9 detik | 3,2 detik |
Kecepatan maksimum | 350 km/jam | 325 km/jam |
(Lamborghini Huracan dan Aventador)
Sementara Huracan, dirasa cocok bagi mereka yang ingin mobil berperforma tapi tetap nyaman ditunggangi. Jadi, bila Anda punya kemampuan ekonomi, mana yang dipilih? Apa pun pilihannya, tetap patuhi aspek keselamatan dan kenyamanan pengendara lain ya...
(gst/sts)
Advertisement