Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong mengaku memiliki keinginan sendiri terkait pengembangan pasar tradisional. Dia mengatakan, pasar tradisional yang dikembangkan oleh pemerintah nanti tidak hanya berfungsi sebagai pasar, melainkan menjadi tempat hiburan masyarakat.
Thomas menyampaikan hal itu saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Kami berambisi atau beraspirasi menjadikan tempat yang aman, nyaman, tempat nongkrong, tempat yang cool, hype," kata dia seperti ditulis di Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Advertisement
Thomas mengatakan, pengembangan pasar tradisional sudah menjadi salah satu program utama Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Jadi komitmen terhadap pasar tradisional cukup kuat. Saya kira itu untuk pasar rakyat," tutur Thomas.
Ke depan, pihaknya meyakini jika pasar tradisional akan diburu anak muda. Thomas melihat anak-anak muda akan jenuh untuk pergi ke pusat perbelanjaan ke depannya.
"Saya melihat potensi bahwa mungkin setelah beberapa tahun kaum muda jenuh dengan mal modern," ujar dia.
Sebagai informasi, Pemerintahan Jokowi menargetkan pembangunan 5.000 pasar tradisional dalam lima tahun. Pembangunan ini tak semata hanya pembangunan fisik saja melainkan pembangunan manajemen.
Rachmat Gobel yang ketika itu menjabat menjadi Menteri Perdagangan bahkan mengatakan akan memperbaiki sistem logistiknya.
"Kita sudah mempelajari membuat pasar tradisional sebagaimana janji presiden yang akan membuat 5.000 pasar tradisional, yang kita lihat adalah bukan hanya sekadar pembangunan fisik tetapi juga bagaimana manajemennya dan juga sistem logistiknya itu yang kami atur, supaya pengelolaannya benar-benar baik," tutur dia. (Amd/Ahm)