Rekor Tertinggi Penggalangan Dana Kickstarter Untuk Pakaian

Penggagas jaket travel ini menggalang dana jauh lebih banyak dari perkiraan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 04 Sep 2015, 21:00 WIB
Gambar diambil dari CNN.

 

Liputan6.com, San Francisco, California Seorang pengusaha yang berlokasi di Chicago yang mencari dana sebesar US$ 20.000 melalui penggalangan dana secara gotong royong (crowdfunding ) melalui situs Kisckstater mendapatkan lebih yang diperkirkannya: lebih tepatnya US$ 9.17 juta.

Hiral Sanghavi membatasi penggalangan dana selama 58 hari untuk mendapatkan uang yang diperlukan untuk membuat jaket, yang dilengkapi dengan bantal leher, masker mata, kantung pengisi daya ponsel. 

Namun ia tak menyangka hanya memerlukan tujuh jam untuk mendapatkan dana yang ia perlukan. Penggalangan dana yang ia lakukan kini telah menjadi kampanye tersukses terkait pakaian dalam sejarah Kickstarter, dan ke empat dalam internet.

Menurut majalah Times, sekitar 45,000 orang melakukan pemesanan 70,000 jaket yang berkisar sekitar US$ 89 hingga US$ 120 yang rencananya akan di kirim pada bulan November mendatang.

Penggalangan dana gotong royong untuk jaket pecahkan rekor (mensxp.com)

Pria berusia 29 tahun ini mendapat ide untuk jaket ini karena sering melakukan perjalanan untuk mengunjungi istrinya.

"Dia bekerja di Pantai bagian Barat, dan aku sedang belajar untuk mendapatkan gelar MBA di Kellogg School of Management [Northwestern University di Illinois] ungkapnya kepada CNN Money. "Perjalanannya jauh dan aku sering lupa membawa bantal leherku dan setiap kali harus beli yang baru di bandara,"

Sanghavi kini telah memilih empat perusahaan untuk membuat empat jaket dengan gaya yang berbeda. Ia akan mulai melakukan pemasaran melalui Internet dengan bantuan perusahaan Baubax yang berlokasi di San Francisco.

 Kesibukan barunya ini telah memaksa Sanghavi untuk cuti kuliah dan fokus pada pembuatan dan penjualan jaket. Ia berharap jaketnya akan dijual di toko-toko besar pada tahun 2016 mendatang sementara pembuatan terus dilanjutkan.

Sanghavi mengatakan, " Kami tidak akan berhenti."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya