Liputan6.com, Frankfurt - Sampai saat ini, raja mobil listrik adalah Tesla Motors yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS). Dominasi ini perlahan diganggu oleh banyak pabrikan, baik pabrikan lawas ataupun yang baru.
Salah satunya adalah Mercedes-Benz. Tidak tanggung-tanggung, mereka dilaporkan sedang mengembangkan mobil listrik yang dapat menempuh jarak antara 400-500 km dalam satu kali isi ulang. Demikian laporan Automotive News.
Bahkan, kepala pengembangan Mercy, Thomas Weber, mengatakan pada majalah otomotif Jerman, Auto Motor Und, mobil tersebut akan segera mengaspal.
Weber menambahkan, arsitektur mobil ini dibuat sefleksibel mungkin. Ini membuat teknologi mobil listrik dapat diimplementasikan menjadi banyak model.
Mercy sebetulnya tidak asing dengan teknologi mobil listrik. Dalam beberapa tahun, mereka telah menerapkan teknologi serupa pada beberapa modelnya, misalnya Smart ForTwo, A-Class, B-Class, dan SLS AMG.
Daimler bahkan membuat dua anak perusahaan anyar yang dikhususkan untuk mengembangkan baterai lithium ion untuk mobil.
Menurut sumber yang sama, latar belakang kebijakan Mercy ini tidak lain karena persaingan yang semakin ketat dalam industri otomotif. Selain Tesla, banyak pabrikan yang mulai mengembangkan teknologi serupa, misalnya Audi dan BMW.
Apalagi, standar emisi gas karbon yang semakin ketat mengharuskan seluruh pabrikan untuk memproduksi mobil yang ramah lingkungan, di mana salah satu solusinya memang mobil listrik.
(rio/ian)
Advertisement