Liputan6.com, Sydney - Ini sudah jadi pengetahuan umum: kuda laut jantan bisa 'hamil dan melahirkan'. Jantan dan betina spesies Hippocampus denise itu bertukar peran dalam proses reproduksi.
Pejantan punya 'kantung keturunan' -- tempat betina menaruh telur-telurnya -- lalu melahirkannya. Setelah telur dimasukkan, ia lalu melepaskan sperma untuk membuahinya.
Advertisement
Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan, kuda laut jantan tak sekedar 'hamil' selama 10-40 hari dan 'melahirkan', tapi juga menyapih dan melindungi keturunannya.
"Menakjubkan, ternyata kuda laut jantan melakukan banyak hal laiknya ibu manusia," kata Camilla Whittington, peneliti di Fakultas Ilmu Biologi di University of Sydney.
"Bayi kuda laut mendapatkan gizi dari nutrisi (dari rahim atau ovarium) dari induk betina mereka. Namun, kantung 'ayah' mereka juga menyediakan gizi tambahan, perlindungan kekebalan tubuh, dan memastikan pertukaran gas serta pembuangan kotoran berjalan baik," tambah Whittington.
Kandungan lemak induk jantan juga menjadi sumber energi janin-janinnya dan kalsium bagi perkembangan tulang keturunannya.
Serupa dengan Ibu Hamil?
Masih ada kejutan lain. Untuk memahami lebih jauh mengenai kehamilan kuda laut, para peneliti mengambil sejumlah contoh jaringan dari kantung pejantan yang sedang dalam proses persalinan.
Ternyata, dari uji DNA, induk jantan kuda laut mengeluarkan ekspresi gen (gene expression) yang serupa dengan ekspresi gen pada ibu manusia yang sedang hamil. Luar biasa!
"Pada spesies apapun, banyak tantangan rumit dalam proses kehamilan. Misalnya, misalnya memastikan oksigen dan nutrisi tersedia cukup bagi janin," kata Whittington yang bergelar Doktor.
"Makhluk hidup telah berkembang secara mandiri untuk mengatasi tantangan tersebut. Namun, penelitian kami mengisyaratkan bahwa spesies yang berbeda jauh sekalipun (manusia dan kuda laut), bisa memiliki kesamaan, menggunakan gen serupa untuk mengelola kehamilan dan menghasilkan keturunan yang sehat," tambah penulis utama studi.
Kesamaan dalam hal kehamilan antara kuda laut, mamalia, juga kadal dijelaskan secara rinci dalam publikasi ilmiah yang diterbitkan Molecular Biology and Evolution pada 1 September 2015.
Menurut Dr Whittington, hasil penelitiannya akan menjawab teka-teki apakah evolusi kehamilan sejumlah spesies lebih mirip dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. (Alx/Ein)
Advertisement