Penyakit Jantung pada Bayi, Jarang tapi Wajib Dikenali

Semua orang tua pasti menginginkan anak yang dilahirkan berada dalam keadaan sehat

oleh Liputan6 diperbarui 04 Sep 2015, 16:30 WIB
Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2000 mengungkap, perbedaan gender ternyata mempengaruhi ukuran jantung

Liputan6.com, Jakarta Semua orang tua pasti menginginkan anak yang dilahirkan berada dalam keadaan sehat, namun pada kenyataannya masih banyak bayi yang dilahirkan dalam kondisi tidak normal, termasuk di dalamnya bayi-bayi yang menderita penyakit jantung, yang dikenal dengan sebutan penyakit jantung bawaan (PJB).

Meskipun angka kejadian PJB ini terhitung kecil dan kurang mendapatkan banyak perhatian, keberadaannya harus dimengerti oleh para orang tua. Sebuah survei di Hong Kong menyatakan bahwa tingkat pengetahuan orang tua yang memiliki anak penderita PJB masih kurang.

Perlu disadari bahwa deteksi dini dan penatalaksaan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi.

PJB adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Sebuah survei di Amerika Serikat menyatakan bahwa setiap tahun sedikitnya 35.000 bayi menderita kelainan ini dan 90% diantaranya dapat meninggal apabila dalam tahun pertama kehidupan bayi tidak dilakukan perawatan yang adekuat.

PJB yang paling banyak ditemukan adalah kelainan pada septum bilik jantung atau dikenal dengan sebutan ventricular septal defect (VSD) dan diikuti oleh kelainan pada septum serambi jantung atau lebih dikenal dengan nama Atrial Septal Defect (ASD).

Kedua kelainan jantung ini sering dikenal dengan sebutan jantung bocor pada komunitas awam. Jenis kelainan struktur lainnya dapat berupa patent ductus arteriosus, transposition of great arteries, dan kelaianan katup jantung. Seringkali PJB juga timbul dalam bentuk gabungan beberapa kelainan, seperti yang terjadi pada tetralogi fallot, yang mencakup 4 kelainan pada jantung.

dr Johan Winata, Sp.JP
RS Mitra Keluarga Kalideres

Sumber :
http://emedicine.medscape.com/cardiology
DKL Cheuk, dkk. Parent’s Understanding of Their Child’s Congenital Heart Disease. Heart 2004;90;435-439.
Mathias Sigler and Christian Jux. Biocompability of Septal Defect Closure Devices. Heart 2007;93;444-449.
M Szkutnik, dkk. Use of The Amplatzer Muscular Ventricular Septal Defect Occluder for Closure of Perimembranous VentricularSeptal Defects. Heart 2007;93;355-358
Zhou Aiqing.The Present and Future of International Catheterization fo congenital heart disease.
Chinese Medical Journal 2001;114(5);451-452.
http://www.heartstats.org/topic.asp?id=3403
http://www.nlm.nih.gov/MEDLINEPLUS/ency/article/001114.htm#Calling%20your%20health%20care%20provider

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya