Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF) mengatakan bank sentral Amerika Serikat/ The Federal Reserve memiliki kesempatan untuk menunda menaikkan suku bunga di tengah gejolak ekonomi global.
"Pandangan umum kami adalah bahwa mereka (The Fed) memiliki fleksibilitas untuk menunda," kata juru bicara IMF William Murray, seperti dikutip dari The Telegraph, Jumat (4/9/2015).
Advertisement
Murray juga mengatakan The Fed "sebaiknya memproses secara bertahap" sesuai dengan prosedur kenaikan suku bunga tersebut. Murray menambahkan ekpektasi atas rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral di negara seperti Amerika Serikat, dan Inggris berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi mereka. Murray menyarankan masih ada waktu untuk menunggu sebelum mengambil langkah pertama.
"Situasi global cukup bergejolak. Pandangan IMF adalah The Fed "sebaiknya memproses secara bertahap" kata Murray.
The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sejak 2008 dengan tujuan memulihkan perekonomian pasca krisis ekonomi. Para pimpinan The Fed dijadwalkan bertemu pada 16-17 September 2015. Murray melihat inflasi AS dan tekanan upah, adalah dua barometer kunci untuk menunda kenaikan suku bunga.
Artinya bank sentral AS "mampu mempertahankan suku bunga rendah hingga ada tanda-tanda yang lebih jelas dari tingkat upah atau tingkat inflasi saat ini".
Murray mengatakan, penundaan kenaikan suku bunga AS sangat penting bagi sebagian besar negara lain di dunia ini untuk dapat menyesuaikan keadaan. Harapan atas kenaikan suku bunga AS telah memicu arus modal keluar dari negara negara berkembang, sehingga menyebabkan mata uang negara tersebut jatuh. (Ilh/Ahm)