Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Juni tahun ini, kita mendengar pengunduran diri tiba-tiba Dick Costolo sebagai CEO Twitter. Sesaat setelahnya, pendiri Twitter Jack Dorsey, yang merupakan CEO di Twitter tahun-tahun pertamanya, mengambil alih perusahaan yang berbasis San Francisco tersebut, dan tampaknya terus mencari penggantinya yang permanen.
Langkah tersebut selaras dengan dengan optimisme dan antusiasme investor yang luar biasa, dan saham Twitter naik hampir 6 persen segera setelah pengumuman tersebut. Saat itu, Dorsey dan Costolo, menyatakan keyakinannya mengenai arah perusahaan dan mengatakan, dewan perusahaan tidak sedang melakukan perubahan besar. Namun, selama 3 bulan terakhir, saham Twitter turun 22 persen. Hal tersebut kemudian diperparah oleh beberapa eksekutif perusahaan yang berhenti.
Menurut laporan di Bloomberg, sejak Twitter sedang menuju IPO, dewan perusahaan di Twitter bertemu pada hari Kamis dan berencana untuk membahas hasil dari pencariannya sejauh ini. Hal tersebut diungkapkan orang-orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena proses tersebut bersifat rahasia.
Maka, investor pun mulai tidak sabar terhadap direksi untuk membuat keputusan, atau setidaknya memberikan laporan perkembangan terperinci tentang proses tersebut, kata Colin Sebastian, seorang analis di Robert W Baird & Co.
"Perusahaan, karyawan dan tentu pemegang saham, berada dalam ketidakpastian," kata Sebastian. Demikian dikutip dari Firstpost, Minggu (6/9/2015).
Laporan itu menambahkan, "Spencer Stuart telah menjangkau sejumlah pemimpin potensial, termasuk mantan eksekutif Cisco Systems Inc, Padmasree Warrior, dan mantan petinggi CBS Interaktive Inc, Jim Lanzone, menurut orang-orang yang paham persoalan ini. Beberapa yang dihubungi tidak berpikir bahwa mereka dipertimbangkan serius sebagai calon, mengingat posisi Dorsey, kata orang-orang itu."
Jika Padmasree Warrior mengambil alih posisi CEO Twitter, Twitter menjadi satu lagi perusahaan teknologi terkemuka yang dipimpin oleh orang India. Saat ini, Microsoft, Google, Adobe, dan beberapa perusahaan teknologi lainnya dipimpin oleh orang India.
(why/cas)
Twitter Mencari CEO Baru, Akankah Orang India?
Twitter mencari CEO baru, akankah orang India seperti Microsoft, Google, Adobe, dan beberapa perusahaan teknologi lainnya?
diperbarui 06 Sep 2015, 14:28 WIB(ilustrasi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips agar Berat Badan Naik: Panduan Lengkap Menambah Berat Badan Secara Sehat
Toyota Celica Comeback, Siap Meluncur Tahun Depan
Quick Count PPI Pilwalkot Makassar, Data Masuk 90 Persen: Munafri-Aliyah Unggul Telak
7 Momen Duta Sheila On 7 di Mini Soccer Clash, Tak Sengaja Dislengkat Devina Karamoy
Sony bakal Rilis Handheld Gaming Setara Konsol PS5, Siap Tandingi Nintendo Switch?
Manchester United Temukan Kandidat Striker Baru dari Klub Papan Bawah Liga Inggris
Catat, Ini Jenis Kendaraan yang Boleh Beli Pertalite Cs
Brasil Kenalkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Negara
Sejarah Tari Haka, Produk Budaya Suku Maori Selandia Baru
Momen Presiden Prabowo Subianto Beri Perhatian ke Menkeu Sri Mulyani, Dinilai Terlalu Green Flag
Dwi Andhika Istilahkan Chika Jessica Seperti Rumah, Nyaman dan Berharap Jadi Pelabuhan Terakhirnya
Unggul Versi Quick Count Pilkada 2024, Pramono Anung Sampaikan Terima Kasih Warga Jakarta