IDI Sebut Asap Kebakaran Hutan Sebabkan Kanker

Ikatan Dokter indonesia (IDI) Kota Pekanbaru angkat bicara terkait dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan manusia

oleh M Syukur diperbarui 04 Sep 2015, 21:36 WIB
Negara makin tak berdaya mengatasi kebakaran lahan yang memicu bencana kabut asap.

Liputan6.com, Pekanbaru Ikatan Dokter indonesia (IDI) Kota Pekanbaru angkat bicara terkait dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bagi kesehatan manusia, terutama terhadap anak umur 0-5 tahun yang masih dalam pembentukkan karakter otak.

Menurut Ketua IDI Kota Pekanbaru dr Zul Asdi, asap dapat menyebabkan penyakit kanker pada manusia. "Memang sekarang dampaknya tak dirasakan. Namun sekitar 10 tahun kemudian, kanker bisa menyerang karena menghirup asap ini," katanya kepada wartawan, Jumat tanggal 4 September 2015.

Dokter spesialis tenggorokan, hidung dan telinga (THT) ini menyebutkan, tingkat pencemaran yang disebabkan kabut asap kebakaran hutan sangat tinggi. Dalam asap ini, terdapat kandungan Co, NO3 dan SO3 setiap hari. Kandungan itu menimbulkan radikal bebas terhadap udara.

"Solusinya, manusia harus memperbanyak minum vitamin C supaya dapat meredupsi radikal bebas akibat partikel CO, NO2 dan SO3. Kemudian banyak minum air putih, jangan melakukan aktifitas di luar rumah dan meninggalkan daerah pencematan asap, serta pakai masker di luar dan dalam rumah," kata Zul Asdi.

Zul Asdi mengharapkan pemerintah dapat memperhatikan tanda di ISPU. Jika biru dianggap biasa, namun kalau sudah kuning, maka harus cepat mengambil reaksi untuk memadamkan kebakaran.

"Sekarang sudah tanda merah, masih belum ada reaksi pemerintah untuk memadamkan Karhutla," tegas Zul.

Menurutnya, IDI merupakan organisasi kesehatan non pemerintah. Untuk itu IDI sangat mengerti dengan fungsi kesehatan manusia. Dengan dorongan ini, organisasi kesehatan tersebut sangat mengharapkan juga udara Riau bersih, langit biru dan penduduk sehat.

IDI juga menyampaikan kepada pemerintah tentang perlunya penyadaran bahaya asap kepada masyarakat. Jika sudah sadar, maka
penduduk di setiap kelurahan bahkan kecamatan dapat secara bersama sama memadamkan api dititik kebakaran.

"Udara sangat penting bagi manusia. Untuk itu, mari kita menjaga udara supaya jangan sampai tercemar akibat karhutla. Oleh sebab itu, mari kita jaga sebelum kebakaran meluas seperti sekarang ini," pungkas Zul
Asdi. (M Syukur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya