Bendol, Pelatih 'Tangan Besi' Spesialis Turnamen

Pada 2008, Bendol sempat membawa Timnas Indonesia menang kontroversial di Piala Kemerdekaan.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 05 Sep 2015, 07:00 WIB
Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo memperhatikan anak asuhnya di pinggir lapangan saat laga SCM Cup 2015 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Minggu (18/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Malang - Kendati belum pernah mengantarkan tim juara kompetisi domestik di kasta tertinggi, acungan jempol pantas diberikan pada pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo. Hingga kini, hanya Benny yang mampu meraih dua gelar turnamen berskala nasional, Piala Indonesia.

Sejak era Liga Indonesia musim 1994, pelatih asal Manado ini berhasil merebut dua gelar Copa Indonesia musim 2005 dan 2006. Dia memberikan gelar itu untuk satu tim yang sama, yaitu Arema Indonesia. Tangan Besi Bendol sukses memoles Arema yang terpuruk di Divisi Satu menjadi juara di tahun 2004. Dilanjutkan dengan gelar juara Piala Indonesia dua musim beruntun

Pada 2005, Bendol memberikan gelar Arema. 11 tahun lalu, bekas pelatih Persija Jakarta ini membantu Arema meraih kemenangan kontra Persija Jakarta dengan skor 4-3 melalui perpanjangan waktu. Dalam pertandingan ini, anak didiknya di Persita Tangerang, Firman Utina menjadi pahlawan dengan mencetak hattrick dalam pertandingan di SUGBK, 19 November 2005.

Di musim berikutnya, pelatih 64 tahun ini juga mengantarkan Arema mempersembahkan gelar serupa. Ketika itu, di partai final, Singo Edan dibawa memetik kemenangan dua gol tanpa balas kontra Persipura Jayapura. Dua gol kemenangan Arema dipersembahkan oleh Aries Budi dan Anthony Ballah dalam pertandingan di Gelora Delta Sidoarjo.

Sebagai pelatih kawakan di Indonesia, Bendol pun turut membidani kelahiran pemain bintang. Firman Utina salah satu contoh sukses Bendol memoles pemain. Selain itu, masih ada Putu Gede. Selain pemain lokal, Bendol juga mengorbitkan pemain asing seperti Emmanuel Serge dan Franco Hitta.


Kemenangan Kontroversial

Pelatih spesialis turnamen kian melekat pada diri pelatih berusia 64 itu ketika mempersembahkan turnamen Piala Kemerdekaan di level Timnas Indonesia 2008 lalu. Terlepas dari kontroversi di partai final kontra Libya yang menolak bertanding di babak kedua, gelar Piala Kemerdekaan ini membuat Bendol pelatih jago turnamen.

Bendol kini menangani Sriwijaya FC, tim yang paling banyak meraih title turnamen berskala nasional, Piala Indonesia dengan tiga gelar. Tidak tertutup kemungkinan, di Piala Presiden 2015, Bendol berpeluang meneruskan rekor pribadi sebagai pelatih spesialis turnamen.

Di kompetisi domestik, pelatih kelahiran 22 September 1950 ini terakhir membawa Persita tampil sebagai runner-up Liga Indonesia musim 2002. Pendekar Cisadane harus menyerah 1-2 di partai final kontra Petrokimia Putra (kini Persegres Gresik United).

Selain kenyang pengalaman di level klub, Benny berulang kali keluar masuk Timnas Indonesia. Tercatat, Bendol tiga periode menangani Tim Merah Putih yaitu musim 2000-2001, 2008-2010 dan terakhir pelatih caretaker tahun 2014 setelah Alfred Riedl gagal mengundurkan diri dari kursi pelatih timnas menyusul kegagalan di Piala AFF 2014. (Rjp/Rco)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya